SULUT,Elnusanews - Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd mengatakan, Pendidikan karakter bagi anak-anak kita hendaknya dimulai dari keluarga. hal itu dikatakan Wagub saat menghadiri Ibadah syukur HUT ke-50 (Yubelium) Jemaat GMIM Getsemani Madidir Bitung belum lama ini
Kansil mengakui, gejolak sosial yang melibatkan anak-anak remaja kita seperti mabuk-mabukan, tawuran, panah wayer, seks bebas dan HIV AIDS, salah satu penyebab yaitu mulai hilang pendidikan karakter anak terutama pendidikan spiritual yang diperolehnya dari keluarga.
Gereja juga harus berperan dalam membentuk karakter anak, melalui pembinaan di sekolah minggu serta memanfatkan gedung gereja setiap hari untuk mengajarkan keterampilan bagi anak remaja di jemaat.
Karena itu Kansil mengajak orang tua harus tanamkan sejak dini hal-hal yang baik kepada anak-anak untuk terus belajar serta bekerja membantu orang tua di rumah. Hal itu dimaksudkan agar kemudian hari mereka bisa hidup mandiri.
“ini penting diingatkan, terutama dalam menghadapi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Sumber daya manusia generasi muda Kota Bitung harus disiapkan secara matang agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing, “ujar mantan Kadis Diknas Sulut.
Senada dengan Wagub, Wakil Ketua BPMS GMIM Pdt Dr Hein Arina MTh dalam khotbahnya, mengingatkan peran orang tua dalam membentuk karakter anak untuk hidup takut akan Tuhan, sembari memberi contoh kehidupan pribadinya sejak masih sekolah di langowan yang hidup serba susah karena kedua orang tua hanya bekerja sebagai petani, tetapi mampu menghidupkan kami dengan 11 bersaudara.
“itu semua karena berkat didikan orang tua yang baik, yang memberi tugas dan kewajiban sehingga anak-anak bisa memiliki rasa tanggungjawab berbakti kepada orang tua dan terutama kepada Tuhan sang pemberi hidup,”jelas Pendeta jebolan Doktor dari Korea.
Salah seorang Panitia Recky Tulalo SH yang juga Wartawan Harian Komentar, menyebutkan Ibadah syukur tersebut diakhiri dengan penyerahan hadiah lomba idol antar Kolom. Turut dihadir Ibu Mieke Kansil Tatengkeng, Wakil Walikota Bitung Max Lomban, Sekot Drs Edyson Humiang MSi serta sejumlah anggota DPRD Kota Bitung.(roker)
Kansil mengakui, gejolak sosial yang melibatkan anak-anak remaja kita seperti mabuk-mabukan, tawuran, panah wayer, seks bebas dan HIV AIDS, salah satu penyebab yaitu mulai hilang pendidikan karakter anak terutama pendidikan spiritual yang diperolehnya dari keluarga.
Gereja juga harus berperan dalam membentuk karakter anak, melalui pembinaan di sekolah minggu serta memanfatkan gedung gereja setiap hari untuk mengajarkan keterampilan bagi anak remaja di jemaat.
Karena itu Kansil mengajak orang tua harus tanamkan sejak dini hal-hal yang baik kepada anak-anak untuk terus belajar serta bekerja membantu orang tua di rumah. Hal itu dimaksudkan agar kemudian hari mereka bisa hidup mandiri.
“ini penting diingatkan, terutama dalam menghadapi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Sumber daya manusia generasi muda Kota Bitung harus disiapkan secara matang agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing, “ujar mantan Kadis Diknas Sulut.
Senada dengan Wagub, Wakil Ketua BPMS GMIM Pdt Dr Hein Arina MTh dalam khotbahnya, mengingatkan peran orang tua dalam membentuk karakter anak untuk hidup takut akan Tuhan, sembari memberi contoh kehidupan pribadinya sejak masih sekolah di langowan yang hidup serba susah karena kedua orang tua hanya bekerja sebagai petani, tetapi mampu menghidupkan kami dengan 11 bersaudara.
“itu semua karena berkat didikan orang tua yang baik, yang memberi tugas dan kewajiban sehingga anak-anak bisa memiliki rasa tanggungjawab berbakti kepada orang tua dan terutama kepada Tuhan sang pemberi hidup,”jelas Pendeta jebolan Doktor dari Korea.
Salah seorang Panitia Recky Tulalo SH yang juga Wartawan Harian Komentar, menyebutkan Ibadah syukur tersebut diakhiri dengan penyerahan hadiah lomba idol antar Kolom. Turut dihadir Ibu Mieke Kansil Tatengkeng, Wakil Walikota Bitung Max Lomban, Sekot Drs Edyson Humiang MSi serta sejumlah anggota DPRD Kota Bitung.(roker)
0 komentar:
Post a Comment