Kapolsek Tumpaan Iptu Asprijono Djohar kepada Wartawan Rabu (20/9/2017), membenarkan kejadian tersebut. Dikatakannya, bahwa pada kemarin hari (19/9) almarhum sempat pamit kepada istrinya (Sarah Koyoh) untuk pergi ke Kebun Peret yang kurang lebih berjarak 500 meter dari rumah tempat tinggal mereka.
Karena merasa khawatir dengan kondisi kesehatan yang dialami suaminya, Sarah (istri) bergegas menyusul ke perkebun. Setibanya di lokasi, Yan (almarhum) tidak dijumpai dan istrinya pun bergegas pulang kembali ke rumah mereka.
Karena merasa khawatir almarhum belum juga kembali ke rumah ditambah jam sudah menunjukan Pkl. 15.00 wita, membuat istrinya kembali memastikan dengan pergi melihat apakah suaminya masih berada di kebun.
Saat kedua kali inilah Sontak membuat kaget Sarah Istrinya melihat pasangan hidupnya dalam keadaan tergeletak dan sudah tidak bernyawa (meninggal dunia), katanya.
Pihak kepolisian dari Polsek Tumpaan bersama unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Minahasa Selatan telah berkoordinasi dengan Keluarga untuk melakukan Otopsi, namun di tolak oleh Keluarga almarhum.
“Dari keterangan yang disampaikan istri almarhum kepada Polsek setempat yang mana suaminya sudah lama menderita sakit maag akut dan seringkali mengalami pusing-pusing, terang Djohar.
(Rela)
0 komentar:
Post a Comment