SULUT,ELNUSANEWS - Penjabat Gubernur
Sulut Dr. Sumarsono MDM menegaskan Mari Jo Ka Manado merupakan salah
satu program prioritas pemerintah daerah dari Empat program prioritas
yang ada, guna menunjang Visit Sulawesi Utara dengan tagline Manado
hanya sebagai entry point (Pintu masuk) menuju kabupaten/kota di
Sulawesi Utara. Karena program ini hanya sebuah spirit ideology dan
bukan proyek sehingga tidak perlu ditata dalam APBD karena hanya berupa
ajakan kepada masyarakat.
Penegasan
tersebut, disampaikan pada bincang pagi Gubernur Sulawesi Utara bersama
wartawan dan Kanwil BRI Manado, Rabu (13/1) di aula Kanwil BRI
Manado.
Alasan Gubernur
mengangkat program Mari Jo Ka Manado karena sektor Pariwisata saat ini
mengalami keterpurukan, sehingga Sulut tidak masuk dalam 10 besar daerah
destinasi pariwisata di tanah air. Alasan inilah sehingga saya jadikan
sebuah ajakan bagi warga Sulawesi Utara, agar warga Sulut sadar akan
kebersihan dan keindahan kota/kabupaten. Bagaimana turis mau datang
sementara daerah kita kotor, sampah di buang sembarang tempat. bahkan
sungai sekalipun di jadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat,
ujarnya.
“Menjadi impian
saya lewat program Mari Jo Ka Manado, melalui Sektor Pariwisata ini agar
Sulut menjadi bagus, karena Sumber daya alam sangat Indah, baik darat
maupun laut, termasuk cultural tourism yang sangat khas, sehingga dapat
berdiri sejajar dengan Bali, sekaligus mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah, disadarinya bahwa sektor Pariwisata mempunyai continous
effect yang sangat besar dan luas.” Jelas Dirjen Otda Kemendagri ini.
Sumarsono
mengakui keterpurukan sektor pariwisata di Sulut lebih disebabkan karena
tidak adanya sharing ideology yang terpadu di antara sesama
stakeholders pariwisatadi daerah ini. Kedepan diharapkan stakeholders kepariwisataan, padu dalam memajukan sektor ini, ungkapnya.
Sementara terkait
dengan pemadaman listrik yang masih terjadi di daerah ini, Semburan uap
air lahendong dan erupsi gunung soputan, Sumarsono menambahkan khusus
kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan
sampai saat ini masih dalam tahapan stabilisasi posisi kapal sebab
posisinya harus aman dan tidak boleh goyang nantinya
akan berpengaruh pada konektivitas jaringan dari kapal ke darat, dan
diharap sudah bisa beroperasi dalam waktu dekat ini. Untuk semburan uap
air lahendong sampai saat ini pihak perusahaan terus mengantisipasi
sehingga tidak berdampak luas kepada masyarakat, karena ini masalah
fenomena alam yang terjadi, dan pihak perusahaan masih terus mencari
penyebab keluarnya lumpur uap air panas tersebut. Sedangkan masalah
erupsi gunung soputan sehingga menyebabkan 3 desa di kecamatn Ratahan
Timur, yaitu desa Pangu, pangu I, dan desa Pangu II pemprov sulut
bersama pemkab Mitra telah menyalurkan berbagi bantuan berupa pemberian
air bersih, beras dan obat- obatan. (TIM ELNSANEWS)
0 komentar:
Post a Comment