Hal ini disampaikannya saat menghadiri sosialisasi bahaya bahan tambahan makanan pada anak yang diselenggarakan oleh Bunda Paud Biji Sesawi Tahuna. Kamis (24/4/2025)
Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut Sekretaris Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Sangihe Ny. Agnes Bulahari Walukow, SE bersama pengurus TP PKK Kabupaten dan Kecamatan.
Ketua TP PKK mengapresiasi kepada Prof Ijong karena banyak sekali pengetahuan yang saya terima.
Jadi hal-hal kecil yang mungkin kita sebagai orang tua abaikan mulai dari pemberian Monosodium Glutamat (MSG) atau biasa disebut micin atau vitsin yang berlebihan.
"Ibu-ibu diminta untuk lebih bijaksana kedepannya, mengolah makanan, memberikan makanan kepada anak-anak. Sehingga kita mempunyai generasi bangsa yang sehat dan pandai," katanya.
Lanjut Ketua TP-PKK nantinya akan berkolaborasi deng Polnustar tentang pelatihan, bagaimana mengolah makanan yang akan disajikan untuk keluarga maupun anak-anak.
"Sudah diskusi tadi dengan Prof Ijong dari Polnustar, yaitu akan ada pelatihan bagaimana cara mengolah makanan. Misalnya makanan yang ada disekitar kita, apalagi di Sangihe kaya akan ikan," ungkapnya.
Diharapkan kita para ibu-ibu dapat mengolah makanan lebih sehat lagi, yang bisa dikonsumsi anak dan menarik bagi anak-anak konsumsi. Dan berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan, dan tidak hanya di sini saja tapi juga bagi kader PKK, Posyandu dan Bunda PAUD.
Prof. Dr. Ir Frans Gruber Ijong, M.Sc selaku narasumber pada kegiatan sosialisasi tersebut mengungkapkan, Kita punya sumber ikan yang sangat melimpah.
"Nah ini yang saya sarankan dapat dikelola sumber ikan yang melimpah ini menjadi sumber-sumber yang bagus. Misalnya dengan membuat nugget ikan, bakso ikan, dan produk-produk lain. Yang penting pengolahan itu harus bersih, sehat sehingga akan memberikan dampak yang positif terutama bagi masyarakat dan anak-anak," jelasnya.
Kita tau bersama hari ini Presiden Prabowo menggalakkan makan bergizi gratis.
Saya kira Sangihe kedepan bisa menjadi lumbung pangan ikan.
"Dengan adanya protein ikan dari Sangihe ini juga akan bisa dikembangkan terus, agar Sangihe bisa menjadi daerah lumbung protein ikan bagi Sulawesi Utara dan bagi Indonesia," pungkasnya.
Dan yang sekarang saya presentasikan hari ini adalah bahan penambah rasa atau kita kenal dengan Msg yang berlebihan.
"Karena penggunaan Msg berlebihan pada anak-anak bisa memberi dampak buruk pada kesehatan anak, Khususnya bagi sistem pencernaan pada anak-anak itu sendiri," sambung Ijong.
Dirinya berharap masyarakat dapat mengelola sumber daya alam seperti ikan yang melimpah, menjadi sumber makanan bergizi bagi anak-anak.
(OpMud)
0 komentar:
Post a Comment