Sangihe, Elnusanews- Kesabaran pelanggan PLN di Kabupaten Kepulauan Sangihe benar-benar diuji dalam beberapa bulan terakhir ini. Pasalnya, pemadaman bergilir terus terjadi dengan alasan yang beragam.
Tak hanya masalah teknis, PLN juga menjadikan alam sebagai salah satu alasan
Padahal, Manajer PLN UP3 Tahuna Dimas Adhi Prabowo,dalam keterangannya saat konferensi pers usai mengikuti rapat bersama pemerintah daerah beberapa waktu lalu berjanji pemadaman listrik bergilir akan kembali normal pada 5 Juli 2025. Nyatanya, hari ini (6 Juli ), pemadaman bergilir masih terjadi di beberapa wilayah di Kota Tahuna maupun diluar Kota Tahuna.ungkap warna sambil menyebut manajemen PLN tidak bisa dipercaya.
Mereka sudah berjanji, nyatanya masih terjadi pemadaman. PLN ingkar janji dan tidak bisa dipercaya. Manajemen PLN harus ditinjau kembali. Sangat disesalkan Sulawesi Utara sebagai produsen tenaga listrik hingga ke Sulteng dikelola tenaga-tenaga tidak profesional. tukas warga, Minggu (6/7/2025).
Hal Senada diungkapkan Tokoh Muda Sangihe Aldy Boham, pemadaman listrik masih terus dirasakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe setiap hari.Bahkan pemadaman makin menggila karena setiap hari pemadaman dilakukan pada pagi hari, siang dan hingga malam hari selama dua sampai tiga jam sekali padam.
Menariknya, kendati terus dikeluhkan, PLN malah setiap hari melakukan pencitraan di media sosial kinerja yang bertolak belakang dengan kenyataan setiap hari.
"Setiap hari PLN diduga lakukan pembohongan publik di media sosial. Apa yang disampaikan melalui jadwal pemadaman bergilir tak sesuai kenyataan yang terjadi dengan kondisi masyarakat yang hingga kini terus dirugikan dengan pemadaman", katanya.
Aldy Boham mengatakan, "harusnya PLN malu karena tak mampu mengatasi pemadaman setiap hari.Apalagi beberapa waktu lalu PLN sudah berjanji tidak akan melakukan pemadaman bergilir lagi tapi kenyataannya pemadaman terus berlanjut".
"Jika memang kerja tak becus tak usah ditutup-tutupi apalagi sampai lakukan pembohongan publik lewat pemberitaan maupun pencitraan di media", semburnya.
(OpMud)
0 komentar:
Post a Comment