Bitung, Sulawesi Utara – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara bergerak cepat menanggapi ancaman longsor di ruas jalan nasional penghubung Girian–Likupang.
Peninjauan lapangan dilakukan langsung di Kelurahan Pinasungkulan, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Rabu (28/5/2025), menyusul laporan potensi kerawanan yang dinilai mengancam kelancaran dan keselamatan transportasi antar wilayah.
Peninjauan dipimpin oleh perwakilan Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan BPJN Sulut, Bayu Idiahjir, didampingi unsur kepolisian dari Polres Bitung dan Minahasa Utara, perwakilan perusahaan tambang PT MSM/TTN, serta pejabat pemerintah daerah seperti Kadis Perhubungan Kota Bitung Octav Kandoli, Camat Ranowulu Rommy Kaloh, dan Lurah Pinasungkulan Mijske Matitaputty.
"Kunjungan ini bagian dari respons atas permintaan pihak perusahaan tambang,"kata Bayu kepada wartawan.
Menurut Bayu, kondisi terkini di lapangan menunjukkan beberapa titik rawan yang dapat memicu bencana jika tidak ditangani cepat. Untuk itu, BPJN menggandeng stekholer lintas instansi guna merancang jalur alternatif sementara, sembari menunggu penanganan permanen.
“Ini ruas utama lintas kabupaten/kota yang vital. Tidak bisa dibiarkan lumpuh. Maka, skema jalur darurat sedang dimatangkan, termasuk skenario evakuasi dan penanganan darurat jika akses utama terputus,” tegasnya.
Upaya ini juga melibatkan pemantauan ketat dari pihak perusahaan tambang sebagai pihak yang menginisiasi permintaan, sekaligus sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka terhadap wilayah terdampak aktivitas industri.
Sementara itu, Camat Ranowulu Rommy Kaloh menyatakan dukungan penuh pemerintah kecamatan dan Pemkot Bitung terhadap langkah BPJN.
“Kami menyambut baik langkah ini. Semua upaya demi warga tentu kami dukung,” ujar Kaloh. (*)
0 komentar:
Post a Comment