BITUNG, Elnusanews - Dugaan maraknya kontraktor abal-abal yang brkeliaran di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung kembali menjadi sorotan.
Dari infrmasi yang diperoleh wartawan sejumlah proyek fisik diduga dikerjakan oleh pihak yang tidak jelas status badan usahanya.
Ironinya, kontraktor-kontraktor ini disebut langsung bekerja tanpa proses rsmi yang jelas, lalu segera meminta pembayaran setelah pekerjaan selesai.
“Ini kontraktor atau tukang, ditunjuk kerja langsung kerja tanpa dokumen lengkap, tak ada kontrak yang jelas, lalu tiba-tiba tagih upah pekerjaan,”kata salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, Jumat (17/10/2025).
Menurt sumber praktik seperti ini dinilai sangat berbahaya bagi sistem pengadaan barang dan jasa, serta bisa membuka celah terjadinya penyalahgunaan anggaran.
"Nah, hal ini jga merugikan kontraktor resmi yang taat aturan dan mengikuti proses lelang secara sah,"ungkapnya.
Menanggapi hal ini, salah satu pengurus Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) Kota Bitung, Jacky Tomuka menyatakan kekhawatirannya.
“Kami sangat khawatir dengan maraknya kontraktor yang tidak jelas statusnya. Mereka kerja tanpa proses, langsung tagih pembayaran. Ini bukan hanya merusak sistem, tpi juga merugikan kontraktor resmi yang sesuai aturan,”tegas Tomuka.
Menurutnya, tindakan seperti ini mencoreng citra profesionalisme dalam dunia konstruksi dan mmbuka ruang terjadinya penyimpangan anggaran.
“Pemkot hrus segera menertibkan. Jangan sampai proyek dikuasai oknum-oknum yng hanya muncul saat musim anggaran, tapi tak punya tanggung jawab dalam pekerjaan,”harpnya.
Sementara itu, hingga berita ini naik publis belum ada keterangan resmi dari pemerintah kota Bitung dan istansi terkait. ((*)
0 komentar:
Post a Comment