Korban meninggal dunia setelah ditikam oleh pamannya sendiri, Sigfrit Takasumiang (59 ) di kamar korban sekitar pukul 16.00 Wita.
Berdasarkan keterangan saksi, Enjelia Tinungki, yang merupakan istri korban, peristiwa itu berawal dari pertengkaran antara korban dan pelaku. Saat itu korban dalam keadaan mabuk. Setelah sempat mereda, korban masuk ke kamar untuk beristirahat. Namun, pelaku kemudian masuk ke dalam rumah dengan membawa pisau dapur.
"Ketika saya kembali dari pantai, saya sudah melihat suami saya bersimbah darah di dalam kamar. Saya langsung meminta bantuan tetangga untuk membawa ke rumah sakit,"ungkap Enjelia kepada polisi.
Dari hasil penyelidikan, pelaku mengaku telah menikam korban sebanyak dua kali, mengenai ulu hati dan pinggang kiri. Usai melakukan aksinya, pelaku melarikan diri melalui jendela kamar sebelum akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian Polres Kepulauan Sangihe.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Liung Kendage Tahuna, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.22 Wita.
Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Abdul Kholik SH SIK MAP melalui Kasat Reskrim IPTU Stefi Sumolang menjelaskan, motif penganiayaan diduga dipicu rasa sakit hati pelaku karena sering dihina dan dimaki oleh korban.
"Pelaku Saat ini sudah diamankan beserta barang bukti, Kami juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta memeriksa sejumlah saksi untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut,"ujar Kasat Reskrim.
(OpMud)
.jpg)
0 komentar:
Post a Comment