Sangihe, Elnusanews- Miris keberadaan Kampung Binala Kecamatan Tamako yang memiliki dusan jauh oleh warga biasa disebut Mahalongsong yang memiliki 10 KK.
Dusun Mahalongsong merupakan dusan jauh dari Desa Binala dan memiliki anak-anak usia sekolah dimana 6 orang anak Sekolah Dasar (SD) dan 4 Orang anak Sekolah Menengah Pertama.
Keseharian dari anak-anak tersebut pergi ke sekolah harus menyeberangi sunga dengan jembatan darurat yang terbuat dan sat buah batang pohon kelapa.
"Dahulu jembatan tersebut memiliki 3 buah batang kelapa, karena cuaca yang sering hujan dan meneyebabkan sungai meluap bebrapa waktu yang lalu mengakibatkan 2 buah batang kelapa hanyut dibawah arus sungai yang deras,"tutur seorang warga yang tidak mau menyebutkan namanya.
Berkenaan dengan cuaca yang kurang menentu dan sering hujan lebat, beberapa hari yang lalu 6 anak-anak sekolah dasar dan hanya 1 anak yang sekolah.
Hal ini menjadi perhatian pihak sekolah dasar Binala sehingga para guru harus kawatir untuk seorang siswa yang akan pulang kerumah dan menemani sekalian melihat jalan untuk kembali kerumah yang harus melewati sungai tersebut.
Menurut informasi dari warga sekitar yang ada di Mahalongsong kepada Elnusanews, bahwa ada jalan utama sebagai penghubung ke Desa Binala sampai ke sekolah tetapi jaraknya lebih dari 3 KM namun jika melewati jembatan jaraknya sekitar 2 KM.
"Kami Warga Mahalongsong sangat mengharapkan bantuan pemerintah baik dari Kabupaten Sangihe maupun dari Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara untuk kiranya memfasilitasi jembatan penghubung ke desa Binala yang memudahkansegala urusan baik ke Desa maupun ke Kecamatan Tamako," harap warga yang diwakili salah satu.
(OPMUD)
0 komentar:
Post a Comment