BITUNG, Elnusanews – Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2025 secara resmi dibuka oleh Walikota Bitung, Hengky Honandar, SE, bertempat di lapangan Satrol Kodaeral VIII Bitung, Rabu (8/10/2025).
Festival tahunan ini menjadi ajang kebanggaan masyarakat kota Bitung serta salah satu agenda unggulan dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Mengusung tema “Harmony in Diversity”, FPSL 2025 digelar selama lima hari, dari 8 - 12 Oktober 2025 kedepan.
Tema ini menggambarkan semangat persatuan dalam keberagaman budaya masyarakat Bitung, sekaligus menjadi wadah ekspresi kreativitas dan dukungan terhadap pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata lokal.
Rangkaian festival diawali dengan seremoni pembukaan yang sederhana namun sarat makna. Prosesi dimulai dengan doa lintas agama dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh jajaran Pemerintah Kota Bitung, menandai dimulainya seluruh rangkaian kegiatan.
Dalam sambutannya, Walikota Bitung Hengky Honandar mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam FPSL 2025.
Menurutnya, fstival ini bukan hanya perayaan budaya dan kreativitas, tetapi juga momentum untuk mempererat persatuan dalam keberagaman, mendukung produk lokal, serta menjaga kelestarian lingkungan.
"Festival ini milik kita semua. Mari bersama kita jaga semangat gotong royong, tampilkan potensi daerah, dan tunjukkan bahwa Bitung adalah kota yang kaya akan budaya, ramah terhadap wisatawan, dan maju secara ekonomi kreatif,"pungkasnya.
Perlu diketahui bersama, pembukaan festival juga menandai dimulainya Expo Ekraf dan UMKM FPSL 2025, yang menghadirkan puluhan pelaku usaha lokal dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga industri perikanan.
Sebanyak 30 UMKM kuliner turut ambil bagian dalam Culinary Festival, menyajikan beragam makanan khas Bitung dan Sulawesi Utara.
Selain itu, 19 booth expo menampilkan produk-produk lokal serta layanan dari berbagai instansi, termasuk PT Pegadaian dan perwakilan Konsulat.
FPSL 2025ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik seperti, Mural Wall Competition & Mural Boat Competition, Gerakan Wisata Bersih Indonesia, Penanaman mangrove & karang, serta kegiatan reef monitoring.
Lomba tangkap bebek, pasar Murah, Donor Darah, dan Layanan Kesehatan Gratis, Lomba Kuliner Nusantara “Bitung Sejuta Rasa”, Young Talent Show dan berbagai Atraksi Budaya dan Parade Seni.
Salah satu atraksi paling ditunggu, Sailing Pass, kembali digelar dengan penampilan yang spektakuler. Sebanyak 20 perahu taksi laut dihias mural bertema keberagaman, menjadikannya sebagai “kanvas terapung” yang menggambarkan keindahan budaya lokal.
Pada puncaknya, tiga kapal patroli dari Satrol Kodaeral VIII akan memimpin parade laut bersama perahu-perahu hias, diiringi musik tradisional dan pertunjukan budaya dari masyarakat pesisir kota Bitung. (*)
0 komentar:
Post a Comment