• Berita Terbaru


    June 13, 2025

    elnusanews/com June 13, 2025

    Sarat Akan Makna Pelestarian Budaya, Ritual "Mamata" Rangkaian Festival Seke Maneke di Desa Wisata Para Lelle


    Sangihe, Elnusanews- Tradisi Seke Maneke yang merupakan tradisi menangkap ikan secara tradisional di Desa Wisata Pulau Para Lelle, Kecamatan Tatoareng ini yang sebelumnya pernah vakum di tahun 1996 hingga 2023, tetapi kembali dihidupkan pada tahun 2024. Kemudian tahun 2025 ini, kegiatan Festival Seke Maneke yang dilaksanakan kedua kalinya di Desa Wisata Pulau Para Lelle pada Kamis (12/6/2025) kemarin sukses digelar.

    Prosesi ini tidak hanya melibatkan penangkapan ikan, tetapi juga memiliki sarat makna akan pelestarian budaya, ritual dan pertunjukan budaya yang menjadi ciri khas Sangihe ditampilkan dalam kegiatan Festival Seke Maneke tersebut.

    Tradisi ini menjadi cerminan dari cara hidup yang menghargai alam dan keberlanjutan dengan kearifan lokal yang tinggi Tradisi ini  juga bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur, meningkatkan perekonomian desa, dan menjadi daya tarik wisata.


    Sebelum pelaksanaan Festival Seke Maneke dilakukan ritual Mamata, yaitu prosesi doa dan penghormatan kepada leluhur, alam, dan laut sebagai sumber kehidupan masyarakat pesisir. 

    Pada Ritual "Mamata" turut disaksikan langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Ketua TP-PKK dan Sekertaris TP-PKK, kepala dinas Pariwisata Sulut dr. Kartika Tanos dan staff Khusus Gubernur bidang Pariwisata Drevy Malalantang bersama rombongan.

    Usai pelaksanaan prose ritual Matamai dan Festival Seke Maneke, Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari. SE, MM Kepada sejumlah awak media menekankan kegiatan Festival seke maneke agar terus dilestarikan karena dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat. Dengan kegiatan Festival Seke Maneke ini ada sesuatu yang kita jual kedepan, saya pikir ini sangat baik serta antusias dan dukungan masyarakat sangat tinggi, dan dapat membangkitkan ekonomi masyarakat. ucap Bupati.


    Ditempat yang sama Kapitalaung Kampung Para Lelle elengkey nesar ketika diwawancarai mengatakan bahwa, tujuan dilaksanakan ritual "mamata" adalah persiapan sebelum puncak acara menurunkan alat seke ke laut untuk menangkap ikan. Jadi ritual "mamata" ini digelar adalah  persiapan  sebelum puncak acara menurunkan alat seke ke laut untuk menangkap ikan. ucapnya.

    Warga memiliki harapan besar terhadap Festival Seke Maneke, yaitu untuk membangkitkan kembali semangat menjaga budaya dan lingkungan, serta meningkatkan perekonomian desa melalui peningkatan pariwisata. Festival ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru dan memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan penghasilan. 


    Selain itu, warga juga berharap festival ini dapat menjadi momentum untuk menggerakkan ekonomi keluarga, terutama di daerah dengan akses pasar yang terbatas. 


    (OpMud)

    • Comments
    • FB Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Sarat Akan Makna Pelestarian Budaya, Ritual "Mamata" Rangkaian Festival Seke Maneke di Desa Wisata Para Lelle Rating: 5 Reviewed By: elnusanews/com
    Scroll to Top