 |
| WAGUB Djouhari Kansil memasang lilin angka 30, didampingi istri dan anak-anak.(foto: ist) |
Tatelu—Keluarga Wakil Gubernur (WAGUB) Sulawesi Utara Dr Djouhari Kansil-Tatengkeng, Selasa (26/11) kemarin menggelar ibadah syukur dalam rangka memperingati HUT Perkawinan ke-30 sekaligus syukuran kenaikan pangkat Pembina Utama IV/E dari WAGUB, yang digelar di rumahnya di Desa Tatelu, Minahasa Utara (MINUT).
Ibadah syukur ini dipimpin oleh SEKUM BPMS GMIM Pdt Arthur Rumengan MTh, dan turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang bersama Ibu Deetje Sarundajang-Laoh Tambuwun, unsur FORKOPIMDA SULUT, Bupati MINUT Drs Sompie Singal, Pejabat Eselon II, III dan IV PEMPROV SULUT serta keluarga dan undangan.
Pdt Rumengan dalam khotbahnya yang terambil dari Kitab Mazmur 23:1-4, mengajak keluarga Kansil-Tatengkeng agar tetap mengandalkan Tuhan. “Karena hidup bersama Tuhan pasti tidak akan berkekurangan. Contohnya kehidupan Raja Daud, sebelum menjadi raja, Daud adalah seorang pengembala kambing dan domba. Karena itu biarlah keluarga dapat mengimani firman Tuhan ini untuk menjadi gembala di tengah-tengah masyarakat,” paparnya.
WAGUB sendiri dalam kesaksiannya mengungkapkan betapa besar kasih Tuhan yang boleh dialami keluarganya. “Kami boleh mensyukuri secara bersama-sama berkat-berkat Tuhan yang diberikan, seperti prinsip hidup keluarga kami, ‘biarlah dia mengalir seperti air’. Bukan air yang membawa bencana, melainkan air yang yang membawa berkat,” ujarnya.
Gubernur pada kesempatan itu bercanda dengan mengatakan bahwa dirinya mengakui kalah dengan WAGUB dari segi family planning (perencanaan keluarga). “Efektif dan efisien dan perlu menjadi contoh bagi aparatur di lingkungan PEMPROV SULUT,” ujarnya. “Kalau dulu orang bilang keluarga besar adalah keluarga sejahtera. Tetapi di zaman era modern saat ini, keluarga kecil merupakan keluarga yang bahagia,” tandas Gubernur.(sonny)
0 komentar:
Post a Comment