Sangihe, Elnusanews - Aktivitas pelayaran internasional di perairan Sulawesi Utara kembali bergairah setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) menerbitkan Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PKKA) untuk kapal berbendera Filipina, MB.PCX.
Kapal niaga ini telah tiba di Pelabuhan Tahuna kemarin hari Rabu, 26/11/2025 sebagai checkpoint untuk mengangkut 12 ton rokok berbagai merek tujuan Filipina.
Kedatangan kapal ini memunculkan tanda tanya di kalangan warga lokal, namun pihak berwenang memastikan bahwa seluruh proses perizinan telah dipenuhi dan diawasi ketat oleh instansi terkait.
Berdasarkan surat resmi yang dikeluarkan di Jakarta pada 18 November 2025, PT. Seraya Bahari Agensi bertindak sebagai agen lokal yang mengurus perizinan kedatangan kapal niaga tersebut.
Kapal berjenis tramper dengan bobot mati 60 DWT dan diawaki oleh delapan kru berkebangsaan Filipina ini dijadwalkan melakukan kegiatan muat barang ekspor.
Muatan yang diangkut cukup spesifik, terdiri dari ratusan karton rokok dengan total berat 12 Metrik Ton. Merek rokok yang diekspor antara lain Millions Menthol Toscha (42 CT), Bright On Maroon (50 CT), Bright On Menthol Toscha (298 CT), dan Gudang Baru (300 CT). Pelabuhan asal dan tujuan akhir pelayaran ini adalah Tawitawi, Filipina.
Penerbitan PKKA ini menjadi acuan bagi kementerian dan instansi terkait lainnya, termasuk Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP), Bea Cukai, Karantina, dan Imigrasi, dalam memantau kegiatan pelayaran internasional dan memastikan semua regulasi dipatuhi.
Plt Kepala UPP Kelas II Tahuna, Melfrid Palanewen, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengungkapkan bahwa PKKA untuk KM PCX sudah terbit.
"KM PCX telah ada di pelabuhan Tahuna untuk perizinan dari perhubungan laut berupa PKKA telah ada untuk clearence atau pemuatan," jelas Palanewen.
"Muatannya menunggu apakah ada izin dari instansi yang berwenang ada atau tidak. Bila lengkap dari Bea Cukai, Karantina, Imigrasi, maka kami berangkatkan sesuai dengan manifest yang ada nantinya. Apabila tidak lengkap, maka tidak akan kami izinkan pemuatannya sesuai kewenangan kami."
Sementara itu, Kepala Imigrasi Kelas II TPI Tahuna, Sujarmono Simamora, S.H., membenarkan bahwa kapal tersebut adalah kapal kargo pengangkut barang ekspor berupa rokok.
"Kewenangan ini sudah ada surat pemberitahuan dari agen, jadi mereka datang dan kami awasi jangan sampai ada pengajuan dari masyarakat yang tidak-tidak karena itu menjadi kewenangan kami," ujar Simamora, memastikan bahwa kedelapan kru kapal memiliki identitas yang lengkap.
Dalam dokumen persetujuan tersebut, Ditjen Hubla menekankan kewajiban PT. Seraya Bahari Agensi untuk bertanggung jawab penuh atas biaya operasional kapal dan dilarang keras terlibat dalam kegiatan cabotage mengangkut muatan atau penumpang antar pelabuhan domestik di Indonesia.
(OpMud)
0 komentar:
Post a Comment