Minsel,Elnusanews.com-Menjelang perayaan Hari Raya Natal, kelangkaan gas LPG, khususnya tabung 3 kilogram, terjadi di sejumlah wilayah dan memicu lonjakan harga yang signifikan. Kondisi ini membuat masyarakat menjerit karena kesulitan memperoleh gas untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Pantauan di lapangan menunjukkan, gas LPG 3 kilogram yang biasanya dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET), kini dijual dengan harga jauh lebih mahal di tingkat pengecer. Warga terpaksa membeli dengan harga tinggi karena gas LPG menjadi kebutuhan utama untuk memasak, terutama dalam persiapan menyambut Natal.
Sejumlah masyarakat mengaku harus berkeliling dari satu pangkalan ke pangkalan lain untuk mencari gas LPG. Namun, stok yang tersedia sangat terbatas dan cepat habis. Bahkan, tidak sedikit warga yang pulang dengan tangan kosong akibat kelangkaan tersebut.
Kelangkaan gas LPG ini diduga disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang Natal, ditambah dengan distribusi yang tidak berjalan optimal. Selain itu, dugaan adanya penimbunan oleh oknum tertentu turut memperparah kondisi di lapangan, sehingga harga semakin tidak terkendali.
Kondisi ini sangat memberatkan masyarakat kecil dan pelaku usaha mikro yang sangat bergantung pada gas LPG subsidi. Mereka berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menormalisasi pasokan dan menertibkan harga agar tidak semakin memberatkan masyarakat.
Masyarakat meminta pemerintah daerah bersama instansi terkait dan pihak Pertamina meningkatkan pengawasan distribusi gas LPG, serta menindak tegas oknum yang memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi. Langkah cepat dan konkret sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat menyambut perayaan Natal dengan rasa aman dan tenang
.jpg)
0 komentar:
Post a Comment