"Terkait Tarkam di Manado Jelang Idul Fitri"

MANADO, Elnusanews - Kepolisian Resort Kota Manado mengakui pihaknya belum mengindikasi adanya design maker dibalik tawuran antar kampung (Tarkam) yang terjadi di sejumlah titik ibu kota provinsi Sulawesi Utara, saat perayaan Idul Fitri.
Menurut hasil evaluasi Polres, pertikaian
bermodalkan senjata panah wayer dan batu itu, dipercik oleh orang luar. “Hasil
evaluasi yang melakukan adalah bukan masyarakat setempat tapi dari daerah atau
kampung lain dan menggunakan sistem hit dan run, jadi habis melakukan di suatu
tempat mereka menghilang,” terang Kapolresta Manado, Kombes Pol Sunarto, ketika
dikonfirmasi wartawan.
Lebih lanjut, Sunarto mengatakan penyelidikan
terkait Tarkam yang sebagian besar dilakoni oleh generasi muda ini belum
mengarah pada suatu kondisi yang sengaja dirancang oleh oknum tertentu. “Belum
ada indikasi. Tetap kita telusuri apakah ada provokatornya atau sponsornya
tidak, Polres tetap akan kerjasama dengan pihak-pihak lain untuk sama-sama buat
Manado aman,” ujarnya.
Untuk mewujudkan Kota Manado menjadi
aman dan damai, dirinya berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi, dan
bila menemukan ada oknum yang mencoba memprovokasi, segera melaporkannya ke
aparat setempat. “Kami minta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi,
apabila ada yang memprovokasi laporkan ke Polsek atau Polres untuk
ditindaklanjuti,” pintanya.
Sebagaimana diketahui melalui
pemberitaan media, di moment perayaan Lebaran. Sejumlah daerah di Kota Manado,
seperti Tuminting, Sindulang, Kampung Ternate, Tuna, Karame, Paal II, mulai diwarnai
Tarkam. Dalam aksi tersebut, senjata panah wayer dan batu digunakan sebagai
alat untuk saling serang.
Dugaan ada yang mendesign konflik
ini pun sempat melejit. Namun, aparat masih mendalami kebenarannya. Dan hasil
evaluasi sementara menunjukkan belum ada indikasi mengarah ke sana. (oxo)
0 komentar:
Post a Comment