Sangihe, Elnusanews- Pintu ruang sidang kini terbuka lebar bagi dua pemuda di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Seorang pelajar berinisial AA (28) dan buruh JK (31) baru saja dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe, siap mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Namun, di balik jerat hukum yang menjerat, tersimpan kisah getir tentang bahaya obat keras yang kini merenggut masa depan mereka.
Pelimpahan tahap II yang dilakukan Penyidik Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Kepulauan Sangihe pada Selasa (21/10) kemarin menjadi babak baru bagi dua pemuda yang berasal dari satu kampung di Kecamatan Tabukan Utara ini.
Pelimpahan yang berlangsung aman dan lancar ini, menurut Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe Noldi Sompie, S.H., menegaskan bahwa nasib keduanya kini sepenuhnya berada di tangan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Kasus ini bermula dari laporan polisi pada 29 Juli 2025. Saat itu, AA dan JK memesan 100 butir Trihexyphenidyl dan 100 butir Yarindo melalui sistem COD. Paket yang dianggap sebagai penyelamat dari masalah mereka justru menjadi tiket menuju jeruji besi. Kedua jenis obat keras ini, yang seharusnya hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, kini menjadi bukti kegagalan mereka melawan godaan.
Penyidik Sat Resnarkoba Polres Kepulauan Sangihe berhasil membongkar kasus ini, dan setelah melalui proses panjang, Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe akhirnya menyatakan berkas lengkap pada 16 Oktober 2025. P-21 yang terbit dengan nomor B-185/P.1.13/Enz.1/10/2025 itu menjadi penanda bahwa perjalanan mereka menuju meja hijau tak terhindarkan.
"Selanjutnya, untuk tahapan penanganan perkara, Jaksa Penuntut Umum akan melimpahkan perkara tersebut ke Pengadilan Negeri Tahuna," jelas Sompie.
Kini, nasib AA dan JK akan ditentukan oleh palu hakim. Kisah mereka menjadi cermin bagi masyarakat Kepulauan Sangihe terutama para pelajar dan buruh, tentang betapa rentannya mereka terhadap peredaran obat keras.
Lebih dari sekadar berita kriminal, kasus ini adalah pengingat akan perlunya peran semua pihak untuk mencegah lebih banyak lagi masa depan yang kandas karena jerat barang haram.
(OpMud)
0 komentar:
Post a Comment