BITUNG, Elnusanews -Pemerhati Kota Bitung, Sanny Kakauhe, mendesak Walikota dan Wakil Walikota Bitung untuk segera mencopot Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung dari jabatannya.
Desakan ini muncul setelah beredarnya baliho penyambutan Kapal Pesiar MS. Odyssey di Pelabuhan Samudera Bitung yang tdak menampilkan foto pimpinan kota Bitung, Kamis (23/10/202) belum lama ini.
Menurut Sanny, hal tersebut mencerminkan kurangnya loyalitas dan penghargaan terhadap pimpinan kita.
Sanny menilai pejabat bersangkutan sudah terlalu lma menjabat sehingga muncul sikap abai terhadap aturan protokoler pemerintahan.
"Saya minta Pak Wali segera mengevaluasi bahkan mencopot Kadis Pariwisata. Beliau sudah terlalu nyaman dan terlalu lama di posisi itu, bayangkan dari sejak era mantan pak walikota Max Lomban, berlanjut mantan walikota pak Maurits, hingga kini dibawa kepemimpinan Hengky Honandar, Kadispar tetap tidak tersentuh. Sampai muncul sifat pandang enteng terhadap hal-hal kecil,”tegas Sanny kepada sejumlah wartawan pos liputan Pemkot Bitung, Jumat (24/10/2025), kemarin.
Pria vokal ini menambahkan, seorang kepala dinas harus menjadi contoh dalam menjaga wibawa pemerintah kota Bitung, termasuk dlam hal sederhana seperti menempatkan simbol dan foto pimpinan pada setiap kegiatan resmi.
"Kalau hal begini saja diabaikan, bagaimana mau bicara soal pengembangan pariwisata yang lebih besar," sindirnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung, Pingkan Kapoh, saat dimintai tanggapan menjelaskan bahwa pemasangan baliho di area Pelabuhan Samudera Bitung merupakan kewenangan pihak Pelindo, bukan Dinas Pariwisata.
"Kalau di area Pelindo itu kewenangan mereka. Kami hanya di rumah kreatif. Soal baliho itu bukan tanggung jawab kami,”kata Pingkan mengklarifikasi permasalahan tersebut ketika dihubungi sejumlah wartawan, Jumat (24/10/2025) kemarin.
Mantan Camat Ranonuwulu menegaskan bahwa pihaknya justru berfokus pada peningkatan kinerja sektor pariwisata, terutama dengan keberhasilan mendatangkan kapal pesiar yang menetap lebih lama di Bitung, sehingga memberikan dampak positif bagi perputaran ekonomi lokal.
"Sekarang kapal pesiar bisa tinggal sampai tiga hari di Bitung, dan tour-nya pakai guide dari sini, bukan dari luar. Itu baru prestasi,”pungkasnya. (*)


0 komentar:
Post a Comment