DEPROV,Elnusanews - Pansus pembahas LKPJ Gubernur Sulut Herry Rotinsulu menilai kartu tani dan kartu nelayan yang diperuntukkan bagi para petani dan nelayan di Sulut sangat penting
Hal ini disampaikan politisi PDIP dapil Minut-Bitung, saat rapat pembahasan LKPJ Gubernur Sulut TA 2020, Jumat (23/04/21) siang.
Dikatakan Rotinsulu dalam penyaluran kartu tani ternyata hampir semua petani-petani yang miskin sampai saat ini belum memiliki kartu tani
" Memang Komisi II DPRD Sulut belum sempat melakuakn Rapat Dengan Pendapat (RDP) bersama mitra kerja, tetapi kami Komisi II memilih untuk Kunjungan Kerja kelapangan, sehigga dari Kunjungan tersebut ada hal-hal penting yang kami serap untuk kita perbaiki kedepan," kata Rotinsulu.
Menurut personil Komisi II DPRD Sulut ini, Kartu Tani dan Kartu Nelayan adalah salah satu persyaratan untuk mendapat akses bantuan oleh kementeriaan.
"Setiap pertanian harus memiliki kartu tani dan kartu nelayan, kami memonitor di lapangan itu belum semua memiliki atau mendapatkan kartu nelayan. saya pikir ini harus di perhatikan teman-teman kepala Dinas Pertanian dan Perikanan. walaupun proses penginputannya itu mulai dari kabupaten/kota saya kira ini harus di ambil ahli," jelasnya
"Contohnya, misalnya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dia memiliki kartu di samping ada RDKK dia memiliki kartu tani,kalau tidak memiliki kartu tani pastinya tidak akan dilayani,"sambungnya.
Selain itu di Rotinsulu mengatakan bahwa pupuk bersubsidi ini terbatas maka seharusnya pemerintah bisa proaktif untuk mengatakan bahwa pupuk ini adalah di perjuangkan untuk petani-petani miskin.
"Saya perhatikan banyak petani-petani yang belum. Layak mendapat pupuk bersubsidi, ini pertanian-pertanian multi kultural tidak teralokasi pupuk bersubsidi. Sebenarnya catatan saya penyaluran pupuk ini diperbaikilah dan pemerintah lebih proaktif," tandas mantan birokrat ini. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment