• Berita Terbaru

    June 03, 2019

    Elnusanews June 03, 2019

    Goresan Idul Fitri Ust. Rivan Kalalo



    Maha Besar Allah, kepada-Nya segala makhluk tunduk dan bersimpuh!
    KEPADANYA kita bersyukur dengan segalah limpahan dan karunia, 
    Kepada-Nya kita menyembah. Kepada-Nya kita meminta, Kepada-Nya kita mengarahkan dzikir dan do’a.

    Ditangan-Nya segala kekuasaan. Dia menebar rahmat, dan Dia pula pelimpah ‘adzab.
    Saat ini kita kumandangkan takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil menyambut datangya ‘Iedul Fithri setelah sebulan berpuasa yang mengantarkan kita ke gerbang fithrah!Allahu Akbar.

    الله اكبر... الله اكبر... الله اكبرولله الحمد
    Allahu Akbar 3x walillahilham.

    Sejak tadi malam hingga saat ini, disetiap tanggal 1syawal kaum muslimin seluruh dunia mengumandangkan takbir,tahmid dan tahlil, mengungkapkan rasa dan persaksian, bahwa dialah rabb yang maha agung sekaligus menyadarkan kepada setiap hati yang beriman betapa lemahnya manusia dihadapannya dan betapa kuasa dan perkasanya dia yang maha agung itu dihadapan seluruh makhluknya. Harta, jabatan, kemuliaan yang disandang oleh siapapun didunia, tiadalah berarti sama sekali bila disandingkan dengan keagungan Allah SWT.,
    الله اكبر... الله اكبر... الله اكبرولله الحمد
    Allahu Akbar 3x walillahilham.
    Suasana syahdu menyadarkan kita kepada hakikat penciptaan dan pemeliharaan, bahwa Dia adalah pencipta diri ini , dari mulai keberadaannya hingga keadaannya. Siang dan malam digerakkan dan didiamkan olehnya. Alam semesta berada dalam kendalinya, jikalau kesadaran seperti ini terpelihara dalam hati kita, niscaya tidak ada diantara kita menjadi orang sombong, iri, dengki dan hasud kepada sesama manusia, serta bebal, bodoh, tidak taat dan tidak tahu malu dihadapan rabbnya.
    Inilah perasaan hati, suara fitrah manusia, kalimat suci Allahu Akbar, walaupun karena kesibukan, dosa-dosa dan nafsu rendah kita, kalimat suci tersebut sering terabaikan, sehingga suaranya begitu lemah, hanya sayup-sayup seperti terdengar dari kejauhan. Suara suci itulah yang saat ini sontak menggetarkan hati, terlebih saat dikumandangkan takbir idul fitri, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil hamd.
    Tentunya masih membekas kuat dalam jiwa kita hasil dari bulan ramadhan, dimana selama satu bulan kita mencelupkan jasmani dan rohani didalam godokan. laksana mujahadah dan riyadho dijalan-Nya semata-mata berharap ridho Allah, berharap mendapatkan peningkatan kualitas hidup lahir batin untuk bekal perjalanan panjang, menggapai cita-cita dan harapan, melaksanakan kewajiban kemanusiaan, sebagai suami kepada istrinya, sebagai istri kepada suaminya, sebagai orang tua kepada anak-anaknya, sebagai anak-anak kepada orang tuanya dan juga sebagai warga masyarakat kepada lingkungannya, berjalan panjang menghadapi tantangan dan rintangan hidup yang datangnya seakan tidak berkesudahan, dengan bekal tersebut supaya iman kita tidak mudah tergoyahkan oleh rayuan zaman.
    Sekarang dipagi yang suci ini, ibarat orang menanam, tentunya kita harus dapat menikmati buah yang dipetik saat masa panen tiba, mendapatkan kepekaan hati dan rasa, peningkatan kasih sayang kepada sesama, kemampuan berbagi dan memaafkan kesalahan manusia, terutama kecemerlangan mata hati karena hijab yang selama ini mendinding rongga dada telah dirontokkan, sehingga kita mampu merasakan kenikmatan bermunajat, menjadikan hati lebih khusu’ dalam berdoa, seakan tanpa penghalang dengan-Nya, maka seakan tanpa sebab air mata berlinang deras ketika hati tersentuh gema suara takbir yang membahana.
    Namun demikian, kita tetap harus waspada, karena ada tantangan yang menghadang didepan. Setelah Ramadhan berlalu, ketika kesibukan pikiran dan hati telah kembali seperti semula, seperti sebelum kita masuk bulan Ramadhan yang penuh berkah, bisakah hal-hal positif tersebut kita pertahankan? Bahkan kalau bisa kita tingkatkan? Ataukah malah sebaliknya, kita akan terpuruk dan kembali sepertu pada fase-fase sebelum Ramadhan ?
    الله اكبر... الله اكبر... الله اكبرولله الحمد
    Allahu Akbar 3x walillahilham.

    Hadirin jamaah yang dirahmati Allah.
    Didalam rumah Allah ini dan kebesaran-Nya, marilah kita mengintropeksi diri kita, siapakah sesungguhnya diri kita ini? Apakah memang pantas tangan kita dicium oleh anak istri? Sedangkan anak-anak kita yang belum akil baligh adalah wali, manusia bersih yang tidak berdosa dan dekat dengan Allah. Tidakkah seharusnya dibalik, sesungguhnya yang pantas mencium tangan adalah para pendosa terhadap orang yang bersih?
    Dengan bangga kita tampil sebagai ayah, suami, atau pemimpin. Hanya Allah yang tahu, sebab Allah tidak akan bisa dibohongi. Manusia bukanlah malaikat, manusia selalu riskan terjebak dalam kesalahan dan dosa. Oleh karena itu diutuslah oleh Allah bulan suci Ramadhan untuk membersihkan kotoran-kotoran kita akibat perilaku dosa dan maksiat. Jamaah…selama kita memiliki iman, Insya Allah, Allah Swt. Memberikan anak kunci kepada kita untuk memasuki pintu pertaubatan yang dijamin seratus persen ampunan. Allah akan mengampuni dan membersihkan kotoran-kotoran dosa kita seperti bayi yang baru lahir.
    Wahai Allah, tutupilah rahasia kami, tutupilah aib kami didunia dan diakhirat. Dan Ampunkanlah semua dosa yang telah kami lakukan. Untaian doa kita munajatkan dengan sungguh-sungguh pada idul fitri ini. Niscaya Allah mengampuni dosa dan kesalahan kita, sebesar apapun dosa yang pernah kita lakukan itu. Sebab pengampunan Allah sangatlah besar terhadap hamba-hamba yang sadar dan bertaubat dengan sungguh-sungguh.
    الله اكبر... الله اكبر... الله اكبرولله الحمد
    Allahu Akbar 3x walillahilham.
    Sebesar apapun dosa yang pernah kita lakukan, Allah akan mengampuninya datanglah kepada Allah dengan penuh kesungguhan, kepasrahan dan keikhlasan untuk memohon ampun kepada Allah, niscaya Allah mengampuni dosa-dosa kita, orang-orang yang menyia-nyiakan bulan suci Ramadhan dengan tidak menggunakannya sebagai bulan pengampunan dosa, serta menyia-nyiakan bulan suci Ramadhan dengan tidak menjadikannya sebagai momentum untuk berubah atau tidak menjinakan jiwa yang keras dan melunakkan hatinya yang cadas serta seseorang menyia-nyiakan bulan suci ramadhan ketika ia tidak meluruskan hatinya yang bengkok maka celakalah dia.
    Bulan suci Ramadhan hanya datang sekali dalam setahun. Belum tentu kita diberi umur panjang sampai pada Ramadhan berikutnya. Maka, berikrarlah bahwa kita akan benar-benar menjadikan bulan Ramadhan tahun ini sebagai bulan ibadah dan taubat..

    Olehnya itu di hari raya ini kita rubah segala sikap dan perilaku yang hanya membuat orang lain menderita, kita lepaskan semua perkataan dusta yang selalu menjadi rendah yang menghiasi setiap ucapan. Marilah kita rubah nasib kita, nasib bangsa kita dari cengkeraman berbagai macam bencana, bala dan berbagai macam persoalan dan kembalilah kepada fitrah pribadi.

    Terhadap musibah yang terjadi, terimalah itu sebagai peringatan Allah SWT kepada kita semua, untuk dapat mengintrospeksi dan mawas diri untuk lebih mendekatkan diri dan Taqarrub kepada Allah SWT.

    “Sayidina Umar ra berseru. . . . Hendaklah engkau takut kepada Allah dalam hal urusan duniamu, tetapi janganlah takut kepada dunia dalam urusan Allah”.

    Maasyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.
    Setelah sebulan penuh umat Islam melaksanakan ibadah puasa, menahan diri untuk tidak makan dan minum, serta berbaur antara suami isteri pada siang harinya Larangan itu kita jauhi semata-mata taat akan perintah Allah SWT. Yang selalu diwajibkan dalam ucapan diawal sholat kita,
    “Sesungguhnya Sholatku, Ibadahku, hidup dan matiku hanya bagi Allah seru sekalian alam”
    Ramadhan telah pergi meninggalkan kita, semoga semua amal ibadah yang kita lakukan dapat menjadi jalan untuk memperoleh ampunan Allah, sekaligus menjadi bekal dalam perjalanan kita menghadap Allah SWT.
    Sebelas bulan mendatang bukan lagi Ramadhan, sebelas bulan kedepan adalah hari-hari yang menguji dan membuktikan berhasil tidaknya latihan Ramadhan kita. Pantaskah kita disebut orang yang menyandang gelar Taqwa? semuanya akan dibuktikan sebelas bulan mendatang.
    Siapakah mereka yang ramai-ramai berangkat taraweh, siapakah mereka yang bangun sholat malam, siapakah mereka yang bangun sahur pada dini hari, siapakah mereka yang masih subuh sudah berangkat untuk melaksanakan sholat subuh, siapakah mereka yang bertadarus Alqur’an, siapakah mereka ?

    الله اكبر... الله اكبر... الله اكبرولله الحمد
    Allahu Akbar 3x walillahilham.

    Setelah mengisi ramadhan dengan berbagai bentuk ibadah, maka Idul Fitri tampil sebagai hari kemenangan, sebagai hari kembali kepada fitrah, tiada noda dan dosa mulai dari Lahiriyah sampai kepada Bathiniyahnya, mulai dari perkataannya sampai kepada tingkah lakunya. Semua tidak bernoda dan berdosa. Idul Fitri, kembali kepada kesucian diri, titisan dari satu sumber kesucian yang Maha suci. Kembali kepada Fitrah berarti secara jujur kita lepaskan segala memperhambakan diri kepada kepuasan dunia.
    Ibadah puasa memperingatkan kepada kita, lebih khusus lagi kepada orang-orang yang melimpah ruah harta bendanya. Agar sejenak mau merasakan siksa dan derita para kaum duafa, yaitu golongan orang-orang yang tak berpunya.
    Siksa dan derita yang kita rasakan itu belum berarti apa-apa bila dibandingkan dengan siksa dan derita yang dialami setiap hari oleh saudara-saudara kita yang fakir miskin, yang tak punya apa-apa.
    Kita sebagai Muslim yang mempunyai kelebihan rezeki dari Allah SWT agar mau mengambil I’tibar dan pelajaran berlapar-lapar dan berhaus-hausan ditengah teriknya matahari yang menyengat sebagaimana yang kita alami. Kita jangan berpangkutangan, menopang dagu sambil berandai-andai, tetapi berfikir dan berbuat yang terbaik bagi mereka.
    Mereka adalah tanggungjawab kita dan pasti dihari pengadilan nanti, semuanya akan ditanyai satu demi satu, semuanya tidak luput dari QadA Rabbul Jalil.

    الله اكبر... الله اكبر... الله اكبرولله الحمد
    Allahu Akbar 3x walillahilham.

    Hari ini kita rentangkan kembali jemari kenangan untuk menebarkan rindu paling dalam. Kita buka kenangan sejati dalam hati. Hari ini kita kenang ibu dan bapak kita yang mendahului kita, kita kenang saudara kita, kita kenang isteri yang tercinta, suami tumpuan harapan, anak sibuah hati sembirang jantung, kita kenang jasa dan budi baik mereka. Hari ini kita hanya mampu menatap pusaranya dengan linangan air mata sembari bermunajat kepada Allah, Ya Allah semoga Engkau memberikan tempat yang layak dan seindah mulia disisiMu. 
    Ya Allah seharusnya hari ini membawa kebahagiaan sejati dalam hati, tapi kenapa hanya membuat perasaannya sedih dan pilu, lebih pilu lagi melihat saudara-saudara kita yang lain, yang tengah larut dalam pelukan kasih sayang ibunya, sambil bersimpuh di kaki ibunya untuk mengharapkan ampunan dosa-dosanya. 
    Ya Allah betapa gembira dan bahagianya dihari ini bagi mereka yang dapat berkumpul bersama dengan ibu bapaknya, seluruh anak-anaknya serta seluruh keluarganya.
    Allahummah Ya Allah, kami segenap hamba-Mu yang hadir disini memohon ampunan kepada-Mu, ampunilah dosa-dosa kami, baik dosa besar yang membuat Engkau murka, maupun dosa kecil yang mengurangi derajat Kemanusiaan kami, selamatkan kami dari segala perbuatan yang dapat merusak hubungan kami dengan Engkau dan hubungan kami dengan masyarakat sekitar kami, dan jadikanlah kami dari golongan yang Minal Aidin Wal Faidzin. 
    Ya Allah Ya Rabbi, janganlah Engkau gelincirkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk dan berilah kami Rahmat dari sisi-Mu sebab Engkau Pemberi Rahmat.
    Ya Allah Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa kedua orang tua kami, selamatkanlah kami dari segala perbuatan yang dapat merusak hubungan Silaturrahim.
    Allahumma Ya Allah, di pagi yang penuh berkah ini tebarkanlah ampunan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang memohon taubat.
    Ya Allah yang Maha Pemberi, berilah kebahagiaan kepada hamba-hamba-Mu yang miskin dan papah, kepada orang-orang jompo, anak-anak yatim piatu yang hari ini tiada lagi punya orang tua untuk mencium tangan guna memohon ampunan, berilah mereka secercah harapan dan kebahagiaan.
    Diakhir khutbah Idhul fitri ini marilah kita panjatkan doa kehadirat Allah Swt agar petunjuk, berkah dan rahmat-Nya selalu tercurah kepada kita semua. Mari semua mengamini-Nya, karena kita tidak tau berdasarkan ‘Amin’ dari mulut siapa doa kita ini akan dikabulkan oleh Allah Swt. Marilah kita tundukan kepala kita dengan segala kerendahan hati, sambil menengadahkan tangan kita, untuk bermunjaat kehadirat Allah Swt. Dzat yang Maha Kuasa, dan Maha Perkasa :
    A’udzubillahi minasys, Bismillahir rohmaanir rohiim
    Alhamdulillahi robbil ‘alamin Hamdan syakirin hamdan..
    Allahumma sholli ‘ala muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad.
    Segala puji bagiMu ya Allah Engkau ciptakan kami sebagai hambaMu
    Dan sebagai umat nabi muhammad kekasihMu
    Duhai Allah, inilah kami yang lemah, yang berlumuran dosa, yang pada pagi hari ini berkumpul bersama-sama untuk melaksanakan Sholat Ied berjama’ah.

    Allahumma Ya Allah, ampunilah segala kebusukan hati kami selama ini, ampuni sekelam apapun masa lalu kami, ampuni semua kezholiman yang pernah kami perbuat Ya Allah.
    Ya Allah Ya Rob, sesungguhnya engkau mendengar ucapan doa kami ini, dan engkau mengetahui lahir dan bathin kami. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Mu atas segala sesuatu tentang urusan kami.
    Dimanakah hati kami ini akan kami letakkan..? 
    Dimanakah perasaan cinta ini akan kutunjukkan…?
    Dimanakah perasaan sayang ini akan kami hantarkan …Kalau tidak kepada Mu
    Kepada siapakah yang paling layak… jikalau tidak kepadaMu yaa Robb …!?
    Kepada siapakan kami mengadu.. jikalau tidak hanya pada Mu
    Tiadalah penyelamat bagi kami melainkan Engkau Yaa Allah
    Subhanallah walhamdulillah walaa ilaha illallah allahu akbar
    Maha suci Engkau yaa Allah, Segala puji bagiMu yaa Allah, Tiada Tuhan 
    melainkan Engkau Yaa Allah dan Sungguh Engkau Maha Besar Yaa Allah
    Kadang…kadang terasa keluh lidah ini yaa robb untuk berkata-kata
    Terasa lemah diri ini tidak berdaya
    dihadapanMu kami adalah hamba yang begitu kotor, hina lagi berlumuran dosa
    kami adalah hamba-hambaMu yang amat kecil lagi dhoif penuh kekurangan
    Yaa Allah ya Tuhan kami .. Dengan rasa rendah diri, kami mengucapkan kata syukur kepadaMu dan mengaku Bahwasanya… Engkaulah satu-satunya Robb kami 
    Yaa Allah yaa malik yaa hakim,
    Menanti saat tiba, di dalam pasrah kami menghadap-Mu
    Dalam pasrah kami dihadapanMu dengan zikrullah
    Yaa Robbana, siapalah kami ini di sisiMu?
    Dengan dzikrullah kami mengingat dosa-dosa lampau kami
    Dosa-dosa kami di masa lalu membuat kami tersadar
    Yaa Robbana, siapalah kami ini di sisiMu?
    kami tersadar dan terbangun dari igauan mimpi ngeri kami
    Jangan Engkau lupakan kami dan tinggalkan diri kami ini
    Yaa Robbana, siapalah kami ini di sisiMu?
    Sesungguhnya kami sadar kami adalah di antara manusia yang dalam kerugian .janganlah Engkau biarkan kami walau sekelip mata….
    Lindungilah kami, tetapkan iman kami, berikan pancaran kebijaksanaan dan ilmu……. Yaa Robbi
    Karena kami sadar…siapalah kami di sisiMu ?
    Yaa Allah Yaa Robbi,
    Terimalah taubat kami 
    Walau taubat kami tidak sempurna
    Namun kami tetap melangkah menunduk kepala bersujud di sajadah

    Yaa Allah Yaa Robbi,
    Terimalah sabar kami
    Walaupun sabar kami semakin menipis
    Hingga kami tetapkan mengigitnya sekuat tenaga
    Menahan amarah yang hampir menguasai
    Yaa Allah Yaa Robbi,
    Terimalah ridho kami
    Walau tidak sempurna namun kami tetapkan hati dalam pengorbanan
    Maafkanlah kelemahan kami sebagai insan yang khilaf
    Yaa Allah terimalah doa kami dan ampunilah kami
    Dzikir kami yang masih tertatih-tatih
    Ibadah kami yang masih sewaktu-waktu
    Amal kami yang masih bercampur dengan riya
    Lintasan fikiran kami
    Tetesan airmata kami
    Karena kami tahu Engkau tempat menghambakan diri
    Hanya Engkau tempat kami meminta petunjuk

    Yaa Allah, tanpaMu di sisi kami
    Kelemahan kami tiada yang dapat menerima
    Yaa Allah ya syahid ya haq
    Anugrahilah kami kebersihan ma’rifah dan muliakanlah kami dengan
    baiknya hubungan antara kami dan Engkau ya Allah di atas sunnah.
    Allahumma innanas’aluka imanan daa iman
    Wa’amalan sholihan Warizqon halalan Wakhoiron katsiron Wasyarron 
    ba’idan Birohmatika yaa arhamarroohimin
    Yaa Allah yaa Fattah yaa Alim
    MengingatMu hati karat kami begitu menjadi tenang
    MengingatMu mampu mengingatkan dosa kami yang begitu besar
    MengingatMu, kami tahu masih ada ruang pengampunanMu
    MengingatMu, mempu memagari nafsu
    MengingatMu mampu mendidik jiwa kami
    Yaa Allah
    Yaa Allah yaa hafizh yaa muqiit
    Allahumma inna na’udzubika minal jobni wal bukhli wa na’udzubika min fitnatid dunia, wamin azabil qobri, wamin azabil akhiroh
    Innaka ‘ala kulli syai’ing qodiir

    Yaa Allah kami sadar cepat atau lambat kami pasti akan kembali kepada Engkau dengan meninggalkan harta benda yang telah kami miliki,
    Meninggalkan anak – anak kami yang kami cintai….
    Kami sadar bahwa kami akan menghadapi sakratul maut,
    sendirian dialam kubur yang gelap dan pekat
    Pada saat itu bantulah kami yaa Allah agar dapat mengingat Engkau Dan Jika ajal kan menjemput maka matikanlah kami dalam keadaan khusnul khotimah.
    Yaa Allah penguasa langit dan bumi,
    Orang – orang yang kami cintai yaa Allah anak – anak kami, saudara kami terlebih orang tua kami yaa Allah, ibu dan ayah kami….
    tubuhnya mulai membungkuk, kulitnya mulai mengeriput, rambut mulai memutih, pandangannya pun telah kabur
    jika mereka masih hidup, muliakan dan berkahi umurnya,
    mudahkan rezekinya, sehatkan ia lahir dan batin
    namun Jikalau tiba masanya maka tak dapat disangka
    Jika tubuh-tubuh mereka yang terkujur kaku
    Tubuh yang begitu pernah kami sakiti,
    Tubuh yang begitu pernah kami zolimi,
    Tubuh yang begitu kami campakkan, yaa robb
    Akan Kami usung di atas keranda sampai ke liang lahat,
    lapangkan kuburnya dan ampuni dosanya
    Namun,
    Sebelum terlambat munajah kami yaa Robb
    Rendahkanlah suara kami bagi mereka, perindahlah suara kami di depan mereka
    Lunakkanlah watak kami terhadap mereka dan lembutkanlah hati kami untuk mereka
    Yaa Allah,
    Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya, atas didikan mereka pada kami dan pahala yang besar atas kesayangan yang mereka limpahkan pada kami, peliharalah mereka sebagaimana mereka memelihara kami
    Yaa Allah,
    Yaa Allah Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki kurnia Maha Agung, serta anugrah yang tak berakhir dan Engkaulah yang maha pengasih diantara semua pengasih. Berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat Hindarkan kami dari siksa kuburMu. Jauhkan tempat kami kelak dari api nerakaMu
    Dan Jadikanlah air mata ini sebagai saksi mengingat dosa – dosa yang telah kami perbuat. Wassalamualaikum wr.wb
    • Comments
    • FB Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Goresan Idul Fitri Ust. Rivan Kalalo Rating: 5 Reviewed By: Elnusanews
    Scroll to Top