Nampaknya ditengah kesibukan dan aktifitas masyarakat Minut, tidak lupa untuk menyempatkan berdiskusi mengenai siapa saja kandidat yang bakal meramaikan perebutan kursi orang no 1 di Minut.
Dengan Hal Ini salah satu tokoh pemuda Minut Audy Jehezkiel Kalumata ST angkat bicara. Menurutnya memang ada beberapa nama-nama kandidat yang saat ini mulai muncul di masyarakat.
Baik mereka yang adalah mantan pejabat, para pengusaha sukses, tokoh pemuda maupun nama-nama baru tapi sudah cukup ramai dipebincangkan saat ini.
"Para bakal calon mulai memasang baliho, mulai aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan sosial.
Semua memiliki kesempatan yang sama sepanjang memenuhi persyaratan. Sah-sah saja untuk mencalonkan diri, namun moral dan etika serta yang paling penting niat kenapa sampai mau mencalonkan diri. Sejogjanya jabatan sebagai seorang kepala daerah itu adalah untuk melayani masyarakat," kata mantan ketua GMNI Minut ini.
Ditambahkannya, kekuasaan sebenarnya itu, nomor dua yang paling penting adalah niat dalam mencalonkan diri. Masyarakat butuh informasi dan masukan yang positif yang dimulai dari awal agar jangan nanti terjebak dalam situasi yang pada akhirnya merugikan masyarakan selama 5 tahun kedepan.
"Saya sebagai tokoh pemuda menantang para kandidat bakal Calon (Balon) yang ingin bertarung dalam perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Minut untuk sedini dan seawal mungkin menyatakan niatnya kenapa ingin menjadi seorang Bupati dan Wabul. Karena bagi saya kekuasaan itu kedua yang pertama itu melayani. Kalau niatnya untuk melayani kenapa harus diawali dengan hal-hal yang tidak baik.
Masyarakat saat ini sudah bisa menilai jelas karena masyarkat Minut adalah msyarakat yang cedas serta memegang teguh budaya leluhur dalam hal moral dan kebenaran.
Kalaupun saat ini ada pergeseran itu biasa dalam keadaan kehidupan saat ini. Tapi kami para pemuda Minut akan berjuang agar dalam Pilkada nanti Minut akan menghadirkan seorang pemimpin yang benar-benar berpihak pada rakyat," Tegas mantan ketua KNPI Minut itu.
Ditambahkan Kalumata yang juga pengurus SBSI Sulut ini, menurutnya kesibukan dan posisinya saat ini tidak memungkinkan untuk maju mencalonkan diri karna berstatus PNS namun kalau memang sangat mendesak dirinya siap mengorbankan diri demi msyarakat. Ia juga mengajak teman-teman pemuda untuk mengedepankan kepentingan bersama, rela berkorban layaknya sifat seorang pahlawan, menantang para tokoh yang ingin bertarung untuk berkomitmen dari awal dan enting juga bagi para ASN jangan jadi ASN yang ABS kalau perlu berani menolak jabatan jika kepala daerah melakukan kebijakan yang menyimpang. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment