Hal ini disebabkan dengan adanya dugaan pemukulan yang dilakukan anggota Polres Minahasa Selatan pada beberapa pengunjuk rasa saat berorasi.
Dalam orasi tersebut diketahui para petani Captikus meminta bertemu langsung dengan Kapolres Minsel untuk menyampaikan tuntutan mereka, namun dihadang oleh petugas yang berjaga.
Aksi dorong-mendorong pun tak terelakan, hingga beberapa orang dari pendemo yang coba menerobos masuk dihalau bahkan ada yang terkena pukulan oleh petugas.
Sehubungan dengan insiden tersebut, Kapolres Minahasa Selatan AKBP. Bambang C.Harleyanto S.IK menjelaskan bahwa aksi demo yang dilakukan para petani Captikus tersebut terjadi karena tidak adanya komunikasi/terjadinya salah paham antara polisi dengan petani Captikus (miscommunication), ditambah tidak mengantongi izin demo, jelas Kapolres.
"Kalaupun ada tuntutan dari mereka seharusnya diwakilkan saja bukan dengan cara seperti ini. Kita tahu bersama disituasi pandemi saat ini berkerumun itu dilarang oleh pemerintah guna memutus rantai penyebaran Covid 19", ujar Kapolres Minsel AKBP Bambang Harleyanto, SIK kepada awak media dalam Cofee Morning pada Sabtu, 19 Maret 2022.
Harleyanto pun menegaskan dirinya tak segan-segan menindak anggotanya yang melakukan tindakan diluar prosedur (SOP). Begitu pula kinerja semua anggota sementara dalam taraf evaluasi.
Sementara untuk anggota polisi yang terlibat, telah menjalani pemeriksaan propam Polres Minsel. "Saya tidak akan mentolerir setiap anggota yang terbukti melakukan tindakan diluar prosedur" tegas Kapolres Harleyanto.
Sedangkan beberapa dari pendemo yang sempat ditahan langsung dibebaskan. Ia pun meminta kepada masyarakat untuk menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib penanganan masalah ini, terangnya.
Kembali ditegaskan Kapolres Harleyanto, Polres Minsel sendiri tidak pernah menyusahkan/menghalang-halangi usaha masyarakat (petani captikus) dalam menjalankan usaha yang ada.
Justru yang ditindaki para pengedar maupun pengepul captikus tanpa mengantongi ijin resmi.
Ia pun meminta kepada masyarakat untuk menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib penanganan masalah ini dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Minsel (petani captikus) atas insiden yang terjadi. Iapun berjanji insiden tersebut tidak akan lagi terjadi, pungkasnya.
(Rela)
0 komentar:
Post a Comment