SULUT,Elnusanews - Kerusakan lingkungan kerap terjadi diberbagai daerah di seluruh
Indonesia, mulai dari penebangan pohon, perusakan di dalam laut dan
tambang liar yang selalu dilakukan.
Keterkaitan
dengan itu Ketua Harian DNPI Pusat, Prof. (Hon) Ir. Rachmat Witoelar
bersama Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. DR. Ir. Ellen J. Kumaat,
MSc, DEA melakukan MoU Tentang Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon
sebagai Antisipasi Perjanjian Perubahan Iklim Pasca 2020 pada seminar
Indonesia Carbon Update (ICU) 2014, di Hotel Aryaduta Manado. Rabu
(08/10).
Seminar
yang sudah dilaksanakan sebanyak 4 kali diberbagai daerah di Indonesia
ini berkaitan dengan persiapan Indonesia menuju perjanjian perubahan
iklim 2015 yang akan di bahas pada Conference Of the Parties (COP)
ke-20 di Kota Lima, Peru.
"Pada
pertemuan COP-19 (2013) di Warsaw diputuskan agar semua Parties
mempersiapkan Intended Nationally Determined Contributions (INdCs)
sebagai basis dalam penyusunan perjanjian 2015," ujar Watoelar.
Hal
yang sama juga disampaikan oleh Rektor UNSRAT. Peran Perguruan Tinggi
khususnya dalam memberikan pendidikan, pengajaran, penelitian serta
pengabdian dalam upaya pengendalian perubahan iklim sangat penting.
"Khususnya dalam melakukan penelitian karena Perjanjian Perubahan Iklim
2015 didasarkan pada Scientific Basis," tambahnya.
Judul: Paripurna Istimewa DPRD Sulut, Kandow Resmi Didefinitifkan
Pengambilan sumpah dan janji Pimpinan definitif DPRD Sulut oleh Ketua Pengadila Tinggi Sulut, Mabruq Nur.(roker)
0 komentar:
Post a Comment