BITUNG,Elnusanews - Reklamasi pelabuhan Peti Kemas Bitung seluas lima hektare segera dimulai Agustus ini. Namun belum juga proyek dimulai, penolakan warga Bitung sudah marak. Satu Muzakir Boven dari LSM Lembeh Bersatu menilai, reklamasi bakal bertentangan dengan program pariwisata Bitung yang bertumpu di pulau Lembeh. Puluhan spot diving di sekitar pulau Lembeh terancam rusak. " Pasti reklamasi menggunakan pasir gunung, jika tercampur tanah maka akan menghasilkan endapan lumpur yang berpotensi merusak terumbu karang," ujar Polo, Rabu (23/8/2017). Reklamasi juga mengancam pariwisata di cagar alam Tangkoko dan Batu Angus. Dia meminta pihak Pelindo mempertimbangkan dampak lingkungan dari rencana tersebut. "Kami mendukung program pemerintah, namun harus dikaji matang matang, pariwisata kini jadi andalan Pemkot Bitung pasca matinya perikanan, tapi sangat disayangkan jika reklamasi merusak objek wisata di Kota Bitung yang kita cintai ini ," kata pria vokal ini. Sejumlah nelayan juga resah dengan wacana reklamasi itu. Fence Arifin salah seorang nelayan mengaku sulit melaut jika reklamasi diberlakukan. "Lalu dimana perahu kami mencari ikan, sedangkan perairan sudah dipasang alat," kata Fence. Senada dikatakan Alpinus salah seorang pengemudi perahu taksi jurusan Papusungan. "Katanya dermaga perahu taksi bakal dipindah, makin jauh, pasti penumpang menurun, belum lagi masalah ongkos," keluhnya. Sementara Kepala Pelindo Peti Kemas Bitung tak bisa dikonfirmasi. Dirinya tak ada di kantor. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment