DEPROV,Elnusanews -- Terkait peristiwa pengerusakan di Rumah Sakit Pancaran Kasih (RSPK) Manado yang viral beberapa hari lalu, membuat legislator DPRD Sulut dr. Richard Sualang angkat bicara.
Kepada wartawan saat diwawancarai, Rabu (03/06/20) siang, Sualang mengatakan bahwa kita harus mencari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab sehingga peristiwa tersebut terjadi.
"Jangan hanya menonjolkan akibat dari kemarahan masyarakat, tapi kita harus melihat dulu apakah ada koordinasi tidak dari pihak RS dengan Satgas Covid19 ?. Ini tugas-tugas satgas covid apa?, tugas RS apa?,tugas mengedukasi masyarakat itu siapa,?. Nah, kalau ada kejadian seperti ini kan kita dalam bentuk evaluasi dan kasus ini bukan hanya pertama kali, yang lalu di RS Sitti Maryam juga ada penolakan jenazah pemakaman," papar Sualang.
Menurut Sualang, kejadian tersebut diakibatkan karena kurangnya edukasi kepada masyarakat.
"Itu terjadi karena kita tidak ada edukasi kepada masyarakat, dan yang bertugas mengedukasi masyarakat siapa? ya termasuk tugas satgas covid. Apa gunanya dibentuk satgas covid kemudian tidak difungsikan tugas edukasi," tegasnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Manado ini pula memandang perlu adanya elemen legislatif dalam satgas covid19, namun karena aturan yang berbeda sehingga hal tersebut tidak dimungkinkan.
"Anggota dewan juga kan hanya membantu mensosialisasikan, karena di satgas itu sudah ada elemen keamanan, elemen hukum, elemen kesehatan, elemen kebijakan pemerintah dan eksekutif ada. Hanya legislatif saja yang ada tidak ada di satgas covid, padahal elemen legislatif juga diperlukan untuk memuluskan kebijakan kebijakan serta membangun opini perlu juga. Mungkin saja aturan beda," jelasnya.
Oleh karena itu kata Sualang, saling koordinasi antara pihak RS dan Satgas covid sangatlah penting agar supaya kejadian yang sama tidak terulang dikemudian hari.
"Jangan hanya melihat akibat dari peristiwa tersebut, tapi juga kita harus mencari tahu penyebabnya apa dulu, kalau hanya menyuruh mengusut pengerusakan kan banyak, ada video serta CCTV, karena pandemi ini mungkin masih akan terjadi sekitar 2 atau 3 bulan lagi, kalau ada kejadian seperti ini reaksi masyarakat akan sama karena mereka akan mencontoh padahal mereka aja yang tidak tahu, karena edukasinya kurang," tandas Sualang sembari berharap kejadian tersebut tidak terulang. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment