SULUT,Elnusanews - Sebagai wilayah yang bertumbuh pesat dunia wisatanya,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bakal mengembangkan Homestay atau
rumah singgah milik penduduk yang disewakan untuk para wisatawan yang
ingin menginap.
Hal itu dikatakan Wakil Gubernur, Drs. Steven O.E. Kandouw
dalam Forum Koordinasi Lintas Sektor Pariwisata yang dilaksanakan di
Hotel Swissbell Manado, Selasa (18/7/2017).
"Homestay harus mulai kita fikirkan sekarang. Apalagi
membangun hotel dengan kapasitas ratusan kamar tidak bisa dalam waktu
singkat," katanya.
Kandouw menegaskan homestay itu nantinya harus memenuhi
syarat untuk memperoleh sertifikat kelayakan yang menjadi acuan
wisatawan sebelum memilih penginapan.
"Nantinya homestay yang layak diberikan sertifikat. Jika
hotel penuh maka turis yang menginap akan dilimpahkan ke homestay,"
tandasnya.
Untuk mencapai rencana itu, Wagub Kandouw meminta seluruh
pihak terkait termasuk pemerintah kabupaten dan kota di Sulut dapat
membahasnya bersama.
"Kita harus duduk bersama dengan stakeholder pariwisata
untuk membahas regulasi homestay. Karena ini akan menunjang pariwisata
Sulut untuk mengantisipasi pertambahan kunjungan wisatawan," imbuhnya.
Lebih jauh, Kandouw menerangkan potensi homestay dalam menunjang pertumbuhan wisata seperti yang terjadi di Sumatera Barat.
"Di Kota Bukit Tinggi, homestay yang tadinya hanya
berjumlah tujuh kamar sekarang sudah bertambah jadi 500 kamar. Artinya
ada 500 keluarga yang memiliki penghasilan tambahan. Ini tentunya
meningkatkan perekonomian keluarga juga," bebernya.
Bahkan dikatakan Kandouw, sebagian besar wisatawan yang menginap di Bukit Tinggi bersal dari kalangan berkantong tebal.
"Di Bukit Tinggi, yang menginap di homestay malah banyak yang dari kalangan high end," ucapnya.
Adapun dalam pertemuan itu turut dihadiri Kepala Dinas
Pariwisata Sulut, Daniel Mewengkang, perwakilan dari dinas pariwisata
kabupaten dan kota, Kantor Imigrasi dan PT. Angkasa Pura.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment