MINUT, Elnusanews -- Pertama di Sulawesi Utara (Sulut) Desa Batu Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) memiliki 16 jenis verietas durian. Buktinya Litbang Kementerian Pertanian sembangi kantor Pemkab Minut untuk tindaklanjuti agar memiliki sertifikat hak paten. Kunjungan Litbang Kementerian Pertanian diterima Sekertaris Daerah Minut Ir. Jemmy Hengky Kuhu MA.
Salah satu tim peneliti Litbang Kementerian Pertanian Rita mengatakan, sangat tertarik dengan kehadiran varietas tanaman durian yang baru untuk lebih dikembangkan. Untuk itu, sampel durian yang ada di Desa Batu akan dibawah ke Litbang Kementerian Pertanian untuk pemeriksaan kembali.
“Dari pertemuan dengan Bapak Sekda, beliau sangat mendukung. Rencananya pada Minggu depan, ibu Bupati Minut akan menandatangani persetujuan untuk pemeriksaan sampel demi menghasilkan varietas tanaman unggulan daerah,” kata Rita.
Sementara itu, Sekda Minut Ir Jemmy Hengky Kuhu MA mengatakan, mendukung penuh upaya pemerintah Desa Batu yang ingin menonjolkan jenis buah durian agar lebih dikenal masyarakat luas.
“Namun sebaiknya jangan hanya durian saja, tapi juga tanaman holtikultura lainnya yang sudah mulai langka agar dikembangkan kembali,” katanya seraya menambahkan jika Desa Batu merupakan pilot project pengembangan buah durian.
Kepala Dinsos PMD Minut, Bobby Najoan SH mengatakan jika Desa Batu dan Desa Werot masuk Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prokades) sehingga pengembangan tanaman holtikultura terus ditingkatkan. “Kiranya program ini berdampak ke desa sekitar,” katanya.
Disisi lain Hukum Tua Desa Batu Jerry Sampelan mengatakan, di Desa Batu ada 50 jenis Verietas, tapi karena musim hujan banyak buah durian yang jatuh.
“Memang ada 50 jenis durian di Desa Batu. Untuk itu, tahun depan Desa Batu akan menggelar Festival buah,” tutur Sampelan.
Kedatangan peneliti Litbang ini didampingi Hukum Tua (Kumtua) Desa Batu Jerry Sampelan dan salah satu peneliti BPTP Sulut Markus Rawung. (Tommy)
Salah satu tim peneliti Litbang Kementerian Pertanian Rita mengatakan, sangat tertarik dengan kehadiran varietas tanaman durian yang baru untuk lebih dikembangkan. Untuk itu, sampel durian yang ada di Desa Batu akan dibawah ke Litbang Kementerian Pertanian untuk pemeriksaan kembali.
“Dari pertemuan dengan Bapak Sekda, beliau sangat mendukung. Rencananya pada Minggu depan, ibu Bupati Minut akan menandatangani persetujuan untuk pemeriksaan sampel demi menghasilkan varietas tanaman unggulan daerah,” kata Rita.
Sementara itu, Sekda Minut Ir Jemmy Hengky Kuhu MA mengatakan, mendukung penuh upaya pemerintah Desa Batu yang ingin menonjolkan jenis buah durian agar lebih dikenal masyarakat luas.
“Namun sebaiknya jangan hanya durian saja, tapi juga tanaman holtikultura lainnya yang sudah mulai langka agar dikembangkan kembali,” katanya seraya menambahkan jika Desa Batu merupakan pilot project pengembangan buah durian.
Kepala Dinsos PMD Minut, Bobby Najoan SH mengatakan jika Desa Batu dan Desa Werot masuk Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prokades) sehingga pengembangan tanaman holtikultura terus ditingkatkan. “Kiranya program ini berdampak ke desa sekitar,” katanya.
Disisi lain Hukum Tua Desa Batu Jerry Sampelan mengatakan, di Desa Batu ada 50 jenis Verietas, tapi karena musim hujan banyak buah durian yang jatuh.
“Memang ada 50 jenis durian di Desa Batu. Untuk itu, tahun depan Desa Batu akan menggelar Festival buah,” tutur Sampelan.
Kedatangan peneliti Litbang ini didampingi Hukum Tua (Kumtua) Desa Batu Jerry Sampelan dan salah satu peneliti BPTP Sulut Markus Rawung. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment