DEPROV,Elnusanews -- Direktur Utama RSUP Prof Kandouw Jemmy Panelewen menepis adanya isu mengenai keterlambatan dalam menangani Alexander Pangkey yang menjadi korban penusukan muridnya sendiri.
Dikatakan Panelewen, memang kasus seperti ini kadang terjadi miskomunikasi.
"Pasien masuk dengan syok dan memerlukan resusitasi saat melakukan resusitasi inilah yang sering dianggap keterlambatan," ujar Panelewen, saat dihubungi oleh wartawan lewat pesan singkatnya, Selasa (22/10/19) malam.
Panelewen juga mengungkapkan bahwa kondisi korban penusukan memang tidak menguntungkan saat itu akibat luka tusukan yang dideritanya.
"Kondisinya memang tidak menguntungkan saat itu, luka tusuk masuk dari rongga dada tembus sampai ke rongga perut," jelasnya.
Terkait tidak adanya ruang ICU untuk korban, Panelewen menandaskan pada saat itu kondisi ruang ICU lagi penuh, itu sebabnya pihak dokter saat itu masih mencarikan ruangan terlebih dahulu untuk penanganan.
"Itu sebabnya ICU harus disiapkan," singkatnya.
Seperti diketahui bersama bahwa almarhum Alexander Pangkey tewas setelah sempat dirwat intensif di Rumah Sakit (RS) Prof Kandou Malalayang akibat luka tusukan yang ditikam muridnya saat pulang sekolah. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment