Begitu pula setelah di resmikan dan di buka tanggal 04 Januari 2021, perlahan-lahan desa tersebut mulai ada kemajuan serta adanya pendapatan desa (Pades).
Pemanfaatanya bukan hanya di khususkan warga desa Karimbow talikuran sendiri, melainkan di buka untuk umum dengan setiap masuk wajib membayar biaya yang sudah di atur yakni 10 ribu untuk orang besar dan 5 ribu untuk anak kecil.
Melihat potensi desa dimana ada sumber mata air yang bagus dan sudah teruji, akhirnya kita fokus untuk bangun kolam renang ini. Apalagi kita sudah disepakati oleh semua pihak lewat musdes," katanya.
"Lihat hasilnya sekarang setelah selesai dibangun, masyarakat merasa sangat senang dan bahkan meminta adanya pembangunan kolam yang baru", ucapnya.
Tambah kumtua, memang awalnya dirancang adanya pembangunan dua kolam renang, tapi karena Pandemi Covid-19, anggarannya digeser ke BLT, jadi hanya dibuat satu kolam, terang Porayow.
Lagi kata kumtua, dari hasil pembangunan kolam renang telah meraup keuntungan dan telah menyumbang PADes.
"Dua minggu setelah dibuka, sudah menghasilkan Rp2,4 juta. Dibuka dari pagi jam 10 sampai jam 9 malam".
Untuk kelanjutannya kata Porayow, kolam renang desa tersebut akan diserahkan ke BUMDes untuk dikelola. Sembari mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga dan merawat aset berharga yang di miliki demi kemajuan desa Karimbow Talikuran tercinta, pungkas Porayow pada Jumat, 05 Februari 2021. (Rela)
0 komentar:
Post a Comment