Masyarakat setempat curiga pemotongan kapal tersebut tidak melalui prosedur yang sah sebab dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Masyarakat sekitar mengatakan istansi terkait dan pihak kepolisian menindak aktivitas yang mencurigakan sebab ini berdampak dengan lingkungan sekitar.
"Sudah hampir seminggu aktifitas berjalan cuman terkesan sembunyi-sembunyi padahal kan ada aturanya kalau mau memotong bangkai kapal. Tidak asal-asalan karena bisa terdampak dengan lingkungan sekitar apa lagi di tengah-tengah pemukiman warga,"kata warga.
Lanjut warga seharusnya pemotongan seperti ini didalam kawasan PT atau tempat yang sesuai bukan di pemukiman warga seperti itu.
"Ada apa ini? tamba lagi abu kerap terbang ke rumah-rumah warga bahkan aktifitas itu sangat bising, menganggu aktifitas kenyamanan warga ketika mau istirahat,"keluh beberapa warga.
Sembari berharap pemerintah setempat dan pihak kepolisian turun ke lokasi dan melihat langsung aktifitas yang sangat menganggu warga sekitar.
"Sebab kami dengar-dengar informasi ada dua lagi bangkai kapal akan di potong dilokasi itu,"tambah warga.
Terpisah Kadis DLH Kota Bitung Sadat Minabari mengatakan terima kasih atas informasi hal tersebut.
"Saya perintakan staf saya meninjau ke lokasi yang di keluhkan warga,"kata Sadat.
Katanya, sepengatahuan dirinya lokasi itu ada izin aktifitas pemotongan bangkai kapal.
"Lokasinya yang dimana? Kalau lokasinya di Kelurahan yang di maksut. Itu ada ijinya. Nah aktifitas yang bising polusi udara yang keluhkan warga. Saya akan laporkan ke pengelola ditempat itu untuk mengatur lagi jam kerjanya agar tidak menganggu warga sekitar,"kunci Kadis.
Sementara, pengelola aktifitas pemotongan bangkai kapal Udin Saroni ketika dimintai tanggapannya, sampai berita ini naik publis belum merespon telepon pesan WA sejumlah awak wartawan untuk perimbangan pemberitaan tersebut. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment