SULUT,Elnusanews - Dalam rangka mengoptimalkan program ODSK 2 periode. Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulut masih mengfokus
pada gerakan peningkatan nilai tambah daya saing produk perkebunan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Daerah Sulut Refly Ngantung, kepada elnusanews.com, Jumat (26/2/2021).
 |
| Kepala Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulut Refly Ngantung. |
"2021 ini masih fokus pada program gerakan peningkatan nilai tambah daya saing produk perkebunan. Yang pada intinya kita akan tingkatkan nilai eksport tiga kali lipat pada tahun 2021 ini. Karena terbukti pada tahun 2020 kita bisa ekpansi dengan melakukan eksport komiditi perkebunan bernilai kurang lebih 3 Triliun. Diharapkan pada 2021 ini, minimal 3 Triliun itu dari komoditi perkebunan yang sangat strategis seperti kelapa, cengkih dan pala," tuturnya.
Dikatakannya selain program tersebut kita juga akan membuka pasar. Dan diharapkan tahun 2021 yang berjalan ini pasar jepang dibuka kita bisa eksport vanili.
"Selain Jepang, negara Belanda sudah melakukan uji dalam rangka meningkatkan mutu daya saing untuk komoditi kopi organik. Maka belanda sedang mengevaluasi wilayah-wilayah yang punya potensi untuk pengembangan kopi organik untuk diberikan dan dikeluarkan sertifikat sehingga meningkatkan nilai tambah oleh karena mempunyai daya saing sebagai komoditi organik," bebernya.
Sembari mengatakan selain ada peningkatan produktivitas dan peningkatan produksi tapi inti kita bagaimana melihat peluang-peluang apa yang diinginkan pasar kita dorong kepada petani untuk memproduksi sekaligis kita dorong untuk eksport.
Untuk itu dirinya berharap kepada kab/kota sinergitas yang sekarang diharapkan akan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pertanda keyakinan, keteguhan hati dari OD-SK akan memberikan peluang sebesar-besar terhadap komoditi perkebunan untuk lebih besar lagi besar dalam rangka peningkatan eksport oleh karena jalur yang sangat terbuka untuk komoditi kita perkebunan.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment