BITUNG,Elnusanews - Akibat
kemarau panjang yang melanda selang beberapa bulan ini, ratusan hektar
lahan dan hutan di Kota Bitung tepatnya di wilayah Batuputih Kecamatan
Ranowulu terbakar.
Berdasarkan informasi tersebut, Sekretaris Kota Bitung Drs Edison Humiang MSi langsung melakukan pemantauan dilokasi kebakaran didampingi pihak polisi kehutanan dan aparat kecamatan setempat, Jumat (25/9).
Dari pemantauan tersebut kebakaran sudah mulai meredah, karena Badan Penangulangan bencana Kota Bitung bersama masyarakat setempat sudah melakukan pemadaman.
Merenurut Humiang kebakaran ini sangat mengkwatirkan sebab lahan yang terbakat mencapai 600 lebih Hektar dimana sebagian besar kawasan yang terbakar merupakan rumput kering. Api merembet dan menghanguskan berbagai tanaman kelapa, jagung juga tanaman lain disekitarnya. kebakaran tersebut diduga api berasal tengah-tengah kawasan perkebunan sehingga merembet akibat tiupan angin kencang.
“ Apalagi Lahan yang kering ditambah panas matahari membuat lahan mudah terbakar. Dan menurutnya potensi kebakaran tinggi masih akan berlanjut mengingat musim kemarau masih panjang ," kata Humiang.
Sebagai upaya menanggulangi kebakaran diminta agar kita Wajib melakukan waspada sebagai langkah antisipasi, untuk itu diminta agar warga lebih berhati-hati jika membakar hasil perkebunan dan pertanian seperti kopra dan sebagainya, sebab saat ini musim kemarau yang mengakibatkan banyak tanaman yang kering. (REGO)
Berdasarkan informasi tersebut, Sekretaris Kota Bitung Drs Edison Humiang MSi langsung melakukan pemantauan dilokasi kebakaran didampingi pihak polisi kehutanan dan aparat kecamatan setempat, Jumat (25/9).
Dari pemantauan tersebut kebakaran sudah mulai meredah, karena Badan Penangulangan bencana Kota Bitung bersama masyarakat setempat sudah melakukan pemadaman.
Merenurut Humiang kebakaran ini sangat mengkwatirkan sebab lahan yang terbakat mencapai 600 lebih Hektar dimana sebagian besar kawasan yang terbakar merupakan rumput kering. Api merembet dan menghanguskan berbagai tanaman kelapa, jagung juga tanaman lain disekitarnya. kebakaran tersebut diduga api berasal tengah-tengah kawasan perkebunan sehingga merembet akibat tiupan angin kencang.
“ Apalagi Lahan yang kering ditambah panas matahari membuat lahan mudah terbakar. Dan menurutnya potensi kebakaran tinggi masih akan berlanjut mengingat musim kemarau masih panjang ," kata Humiang.
Sebagai upaya menanggulangi kebakaran diminta agar kita Wajib melakukan waspada sebagai langkah antisipasi, untuk itu diminta agar warga lebih berhati-hati jika membakar hasil perkebunan dan pertanian seperti kopra dan sebagainya, sebab saat ini musim kemarau yang mengakibatkan banyak tanaman yang kering. (REGO)
0 komentar:
Post a Comment