Minahasa Elnusanews – Kasus kematian yang menghebokan Tondano akhir Agustus lalu, bernama Yenny Yanny Floortje Maweru (48) alias Jein, warga Perum Asabri Kelurahan Sasaran Lingkungan IV Kecamatan Tondano Utara, yang dua pekan sebelumnya dinyatakan hilang, menimbulkan tanda tanya para aparat kepolisian , karena diduga kematian yang tak wajar.
Kapolres Minahasa, AKBP Ronald Rumondor SIK MSi, ketika dikonfirmasi wartawan , Selasa (8/9), membenarkan hal tersebut. Bahkan, menurut Rumondor, pihak Reskrim Polda Sulut siap membantu Polres Minahasa dalam pengungkapan kasus ini.
“Penyidik sementara melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian perempuan Jein Maweru yang ditemukan beberapa waktu lalu itu. Apakah memang tewas murni karena kecelakaan atau ada penyebab lain seperti tindakan kekerasan yang berakhir pada menghilangkan nyawa korban,” kata Rumondor.
Menurutnya, pihaknya saat ini sementara mengumpulkan bahan keterangan dan saksi, termasuk komunikasi terakhir korban sebelum dia dinyatakan hilang kontak.
“Polda akan bekerjasama dengan Polres Minahasa, termasuk melacak komunikasi terakhir korban menggunakan handphone. Kemudian mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi termasuk kerabat dekat dan keluarga,” tegas Kapolres.
Sementara, Jein sendiri hilang secara misterius sejak 10 Agustus lalu dan ditemukan 16 hari setelahnya atau tepatnya 26 Agustus dalam kondisi tak bernyawa di Pintu Air PLTA Desa Tonsea Lama. Oleh pihak keluarga, jenazah Jein ditolak untuk dilakukan otopsi.hal penolakan pihak keluarga menjadi tanda heran pihak Polisi.(Jeffry)
Kapolres Minahasa, AKBP Ronald Rumondor SIK MSi, ketika dikonfirmasi wartawan , Selasa (8/9), membenarkan hal tersebut. Bahkan, menurut Rumondor, pihak Reskrim Polda Sulut siap membantu Polres Minahasa dalam pengungkapan kasus ini.
“Penyidik sementara melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian perempuan Jein Maweru yang ditemukan beberapa waktu lalu itu. Apakah memang tewas murni karena kecelakaan atau ada penyebab lain seperti tindakan kekerasan yang berakhir pada menghilangkan nyawa korban,” kata Rumondor.
Menurutnya, pihaknya saat ini sementara mengumpulkan bahan keterangan dan saksi, termasuk komunikasi terakhir korban sebelum dia dinyatakan hilang kontak.
“Polda akan bekerjasama dengan Polres Minahasa, termasuk melacak komunikasi terakhir korban menggunakan handphone. Kemudian mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi termasuk kerabat dekat dan keluarga,” tegas Kapolres.
Sementara, Jein sendiri hilang secara misterius sejak 10 Agustus lalu dan ditemukan 16 hari setelahnya atau tepatnya 26 Agustus dalam kondisi tak bernyawa di Pintu Air PLTA Desa Tonsea Lama. Oleh pihak keluarga, jenazah Jein ditolak untuk dilakukan otopsi.hal penolakan pihak keluarga menjadi tanda heran pihak Polisi.(Jeffry)
0 komentar:
Post a Comment