SULUT,Elnusanews - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey diwakili oleh
Asisten 2 Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulut M Rudy
Mokoginta pada kegiatan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ( HPSN )
Tahun 2017 di kawasan Mantos jalan Piere Tendean Manado Jumat ( 24/02).
Dalam sambutan Mokoginta mengatakan pertambahan penduduk
dan perubahan pola komsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume
jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam bahkan pegelolaan
sampah ini belum sesuai metode dan teknik yang berwawasan lingkungan
sehingga menimbulkan dampak bagi negatif bagi kesehatan masyarakat dan
lingkungan serta menjadi masalah nasional sehingga pegeloaanya perlu
dilakukan secara komfrehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar
memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat , dan aman bagi
lingkungan , serta dapat mengubah perilaku masyarakat.
Dari hasil penelitian Jena R. Jambeck yang di muat dalam
Science Magazine 12 februari 2015 menyatakan potensi sampah plastik
yang ada di lautan Indonesia mencapai 187,2 juta ton / tahun dan
menempatkan indonesia sebagai negara kedua terbesar di dunia yang
menyumbang sampah ke laut setelah Cina. Selain itu data yang dirilis
Sekretariat Adipura , KLHK tahun 2016 menyatakan bahwa sampah plastik
dan sampah yang sulit terurai lainnya telah mencapai 1,2 juta m3 di
tahun 2015, Jelas Mokoginta.
Realita ini memberikan memberikan dampak yang kurang baik
terhadap pembangunan keseluruhan tidak hanya nasionl, tapi juga terkait
dengan pembangunan di Provinsi Sulut yang memprioritaskan industri
Pariwisata khususnya pengembangan wisata pantai Manado, Minahasa ,
Bitung pantai utara dan peningkatan MICE serta pelestarian budaya lokal,
kata mokoginta.
Terkait dengan itu kita dituntut untuk konsisten dan
bekerja keras mengigat kebersihan salah satu modal penting untuk
pengembangan pariwisata, buanglah sampah pada tempatnya dan ini bukan
menjadi agenda rutin yang dilaksanakan tiap tahun tetapi bagaimana agar
melalui aksi nyata ini kita bersama -sama mampu meningkatkan kepedulian
dan peran aktif masyarakat mulai dari pribadi, komunitas seluruh
masyarakat dalam mengelola sampah dari gunung, sungai, kota, pantai
hingga ke laut untuk mewujudkan Indonesia dan Sulawesi Utara bersih dari
sampah , lanjut Mokoginta
Mari kita Implementasikan gerakan 3R yakni Reduce, Reuse
dan Recycle sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup secara nyata
dalam kehidupan sehari - hari, tutup mokoginta.
Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut
Marly Gumalang dalam laporannya mengatakan pada puncak Hari Peduli
Sampah Nasional dilaksanakan pada tanggal 21 februari untuk Provinsi
Sulawesi Utara dilaksanakan hari jumat 24 februari 2017 , dasar
pelaksanaan UU No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah , Peraturan
Pemerintah Nomot 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga
dan sampah sejenis , sampah rumah tangga, surat Edarn Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor SE.1/Men.LHK -Setjen/Rokum/PLB3/1/2017
tanggal 20 januari 2017 tentang pelaksanaan Hari Peduli Sampah Nasional (
HPSN ) Tahun 2017. Kegiatan yang dilaksanakan bersih - bersih pantai,
laut dan sungai. Dengan lokasi 5 ( lima ) Sungai yang bermuara di
Teluk Manado yakni Sungai Malalayang, Sungai dan pantai Bahu , Sungai
Sario, Sungai Tondano , Sungai Tumumpa serta sepanjang Teluk Manado
dengan peserta unsur SKPD, Provinsi Sulut, TNI, Polri, SKPD Kota Manado ,
Camat, Lurah , LSM pemerhati Lingkungan, dan pelaku usaha/ perusahaan
serta siswa SMU dan Pramuka Kota Manado.
(ROKER).
0 komentar:
Post a Comment