(PP-TPPO) di Aula Serbaguna Kantor Walikota Manado Rabu (22/11/2017).
Menurut Ketua Panitia Pendeta Susan Saerang S.Th menjelaskan, Kegiatan ini atas dasar Program dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Manado, serta Polresta Manado serta para stakeholter.
"Kami membentuk Komunitas agar mereka bisa berpartisipasi dalam rangka proses pencegahan dan juga dalam proses penanganan tindak pidana perlindungan orang. Kedepan Kami akan membuat Perogram kerja dari Komunitas (PP-TPPO) agar mereka bisa mengindentifikasi kalau ada masalah tindak pidana perdagangan orang, agar mereka mampu mencegahnya"jelas Saerang.
"Saat ini kami hanya memilih Kecamatan Wanea dan Wenang, sebab data dari Kementerian (P3A) maupun dari Provinsi Sulawesi Utara, bahwa kedua Kecamatan ini memilki kerawanan yang cukup tinggi"tambah Saerang"
Sementara itu sambutan dari Pemerintah Kota Manado yang disampaikan oleh Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Tetty Taramen mewakili Walikota Manado DR.Ir.G S Vicky Lumentut SH, MSi.DEA, menyampaikan, Kami selaku Pemerintah Kota Manado menyambut baik inisiatif dan gerak cepat dari lembaga pendampingan perempuan dan anak "Terung Ne Lumimuut" untuk membentuk komunitas (PP-TPPO).
"Sudah sepatutnya kita bergerak mencegah dan menangani tindak pidana perbudakan gaya baru ini, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati. Kepada seluruh pengurus (PP-TPPO) yang dilantik, Saya mintakan untuk bekerja keras, kerja cerdas, kerja sama dan kerja tuntas"jelas GSVL.
Dikatakanya, Saya mohonkan kerja sama dan koordinasi, karena kita sadari bahwa upaya ini membutuhkan segenap unsur intansi pemerintah, aparat yang berwajib, dan masyarakat sendiri.
"Mari kita bangun kesadaran dan membekali masyarakat dengan pengetahuan mengenai hal perdagangan orang, agar mendekteksi tanda-tanda adanya tindak pidana perdagangan orang, supaya kita sekalian dapat segera melakukan pencegahan dan penanganan. Pencegahan harus dilakukan mulai dari lingkup terkecil, yakni rumah, keluarga.Dan untuk ini, Komunitas PP-TPPO di kelurahan-kelurahan menjadi ujung tombaknya, karena dekat dan kenal dengan warga"tandas Walikota GSVL.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Mewakili Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, Kabid PencegahanTindak Pidana Perdagangan Orang, Deputi Perlindungan Hak Perempuan, Dino Ardiana, Ketua TERUNG NE LUMIMUUT - Lembaga Pendampingan Perempuan dan Anak
Pdt. DR Marhaeni Luciana Mawuntu, M.Si,
Bagian Hukum Setda Kota Manado,Ibu Budi Paskayanti Putri S.H, M,H. Wanea, Mario Karundeng, Camat Wenang, Donald Sambuaga, mewakili Kapolresta Manado, Kasat Binmas Kompol Adi Wianto, serta para Lurah dan Kepala lingkungan.(moris).
0 komentar:
Post a Comment