Dalam
aksi tersebut, mereka bakal menuntut pihak Pemerintah Kota Manado untuk bersikap
adil dan tidak begitu saja mengabaikan nasib mereka, yang hingga saat ini ada yang belum
menerima bantuan.
Tak
hanya itu, mereka yang telah menerima bantuan pun bakal turut terlibat dalam
demo tersebut. Mengingat, bantuan yang diterima tidak sesuai dengan kategori
kerusakan penerima bantuan.
“Buktinya
mereka yang sudah menerima bantuan sewa rumah sementara, sudah bisa tidur
nyenyak di rumah mereka, sedangkan kami masih tidur di tempat yang tidak
memadai,” protes Rahman Ismail, warga Dendengan Dalam.
Lebih
lanjut, Ismail menjelaskan wilayah Dendengan Dalam sendiri adalah salah satu
lokasi terparah saat bencana banjir bandang melanda Kota Manado. Namun, anehnya
para korban di lingkungan V sama sekali belum menerima bantuan sewa rumah
sementara. Muak terhadap sikap Pemkot Manado, yang terkesan tak peduli dengan
nasib mereka, warga korban banjir pun telah bersepakat untuk duduki kantor
Walikota Manado.
“Jika
dalam waktu dekat ini tidak ada penyaluran maka kami sepakat untuk menduduki
Kantor Walikota untuk meminta kepastian bantuan yang diperuntukan buat para
korban banjir kategori rusak berat. Kemungkinan aksi demo nanti dalam jumlah
yang besar karena akan bergabung dengan korban banjir yang ada di kota manado,”
terangnya.
Salah
satu Kepala Lingkungan (Pala) di Kelurahan Dendengan Dalam, ketika dikonfirmasi
wartawan Elnusanews membenarkan adanya rencana aksi warga korban banjir untuk
berdemo di Kantor Walikota Manado. Dirinya juga mengakui ada sebagian besar
warga yang rumahnya mengalami rusak parah, tidak mendapat bantuan bahkan ada
nama warga yang sudah dimasukan tetapi tidak keluar dalam daftar penerima
bantuan.
“Mereka
yang tidak masuk dalam daftar penerima bantuan sudah merencanakan untuk
melakukan aksi menduduki Kantor Walikota Manado. Saya sudah berusaha memberikan
pengertian kepada warga agar menahan niat mereka dan akan mencari tau kejelasan
soal bantuan itu, tetapi nampaknya kesabaran warga mulai habis,” terang Pala,
seraya meminta agar namanya tidak dipublikasikan. (inan)
0 komentar:
Post a Comment