![]() |
Foto Ist |
DEPROV,Elnusanews - Sulawesi Utara (Sulut) sebagai daerah yang berpredikat sebagai daerah dengan tingkat solidaritas antar umat beragama kedua terbaik di Indonesia, tak salah jika menjadi rumah yang nyaman bagi warga dengan agama yang berbeda-beda.
Hal tersebut dikatakan mantan ketua DPRD Sulut periode lalu, Meiva Lintang STh. Minggu (13/11/16) kemarin.
"Kerukunan umat beragama di Sulut harus dirawat, karena kekuatan dari sebuah kerukunan adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan" ungkap Meiva.
Diakatakannya pula bahwa, dirinya pun memberikan apresiasi yang tinggi untuk warga bumi nyiur melambai yang mampu dengan bijaksana menjaga kerukunan umat beragama.
"Sangking rukunnya Sulut menjadi tempat yang aman dan nyaman sebagai tujan pengungsi sejak tahun 1999 dan sekali lagi semua ini adalah anugerah dari Tuhan" lugasnya.
Lebih lanjut, Lintang yang juga merupakan personil Komisi III mengatakan, Sulut tidak bisa disamakan dengan Bali yang didominasi dengan adat budaya serta agama Hindu yang sudah terpelihara sejak lama. Ritual keagamaan Hindu bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bahkan objek wisata yang mengundang daya tarik bagi wisatawan.
"Hal ini berbeda dengan Sulut dari segi budaya dan agama kita majemuk dan sedikit liberal hanya Nusa Utara dan Bolmong wilayah yang mengenal sistem kerajaan" ujar Meiva sembari berharap agar APBD Sulut tahun anggaran 2017 akan mengakomodir kemajemukan budaya dan agama. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment