SULUT,Elnusanews - Ribuan orang dari berbagai suku, agama dan golongan mengikuti Apel Akbar dan Parade Nusantara Bersatu yang dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Rabu (30/11/2016)di lapangan Koni Sario Kota Manado.
Wagub Kandouw mengatakan Apel Nusantara Bersatu ini dalam rangka mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta untuk menjaga situasi keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat yang ada di provinsi Sulut.
"Apel Nusantara Bersatu untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan serta menjaga keamanan dan ketertiban daerah ini," tegas Kandouw.
Selain itu kata Wagub, ini merupakan salah satu wujud penegasan rasa persatuan dan kesatuan serta bentuk pernyataan komitmen bersama untuk senantiasa menjaga stabilitas keamanan, ketertiban serta ketentraman bumi nyiur melambai yang kita cintai ini.
"NKRI merupakan harga mati bagi rakyat sulawesi utara. Butir-butir implementasi sila ke - 3 Pancasila, maka sudah sepatutnya kita senantiasa bersatu padu bergandengan tangan dan bergotong royong serta tidak saling sikat dan saling sikut, termasuk saling merendahkan di Medsos, meskipun berada dalam dinamika kehidupan yang majemuk," terang Kandouw.
Turut hadir, Pangdam XIII Merdeka. Mayjen TNI Ganip Warsito SE, Forkopimda Sulut, Pejabat Lingkup Pemprov Sulut, Pejabat Sipil TNI/Polri, Pimpinan Instansi Vertikal, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Ormas, LSM, Serikat Buruh serta Organisasi Kepemudaan.
(ROKER)
Wagub Kandouw mengatakan Apel Nusantara Bersatu ini dalam rangka mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta untuk menjaga situasi keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat yang ada di provinsi Sulut.
"Apel Nusantara Bersatu untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan serta menjaga keamanan dan ketertiban daerah ini," tegas Kandouw.
Selain itu kata Wagub, ini merupakan salah satu wujud penegasan rasa persatuan dan kesatuan serta bentuk pernyataan komitmen bersama untuk senantiasa menjaga stabilitas keamanan, ketertiban serta ketentraman bumi nyiur melambai yang kita cintai ini.
"NKRI merupakan harga mati bagi rakyat sulawesi utara. Butir-butir implementasi sila ke - 3 Pancasila, maka sudah sepatutnya kita senantiasa bersatu padu bergandengan tangan dan bergotong royong serta tidak saling sikat dan saling sikut, termasuk saling merendahkan di Medsos, meskipun berada dalam dinamika kehidupan yang majemuk," terang Kandouw.
Turut hadir, Pangdam XIII Merdeka. Mayjen TNI Ganip Warsito SE, Forkopimda Sulut, Pejabat Lingkup Pemprov Sulut, Pejabat Sipil TNI/Polri, Pimpinan Instansi Vertikal, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Ormas, LSM, Serikat Buruh serta Organisasi Kepemudaan.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment