Adapun mereka menuntut kepada pihak Pemprov agar Ormas Radikal seperti, Forum Pembela Islam (FPI) untuk dibubarkan.
"Islam adalah agama yang cinta damai dan mengharapkan Polri bertindak tegas akan keberadaan FPI.
Ada 3 tuntutan yang kami sampaikan pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang pertama kami menolak adanya paham radikalisme khususnya di Indonesia maupun Sulawesi Utara, yang kedua kami minta agar FPI itu dibubarkan yang ketiga kami mendukung agar Polri mendukung untuk melakukan tindakan hukum pada Habib Risiq” ujar Fahmy Karim selalu korlap FFM Sulut.
Kepala Kesbangpol Evans S Liow mengatakan langkah nyata, kita akan infentalisir dan menyampaikan ke Gubernur. Ini menjadi catatan kepada masyarakat dan kami harap apa yang disampaikan mendapat dukungan dari masyarakat dan tokoh agama karena tanpa organisasi apapun Sulut aman. Jadi sebenarnya hidup damai sudah jadi tradisi hidup, kita menerima siapapun yang datang di Sulut.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) menegaskan gerakan FPI sudah mengganggu dianteru pelosok Negara RI karena itu FPI tidak ada tempat di Negara ini.
"Tidak akan ada yang bisa menggoyahkan Pancasila sebagai Dasar Negara RI, karena itu tepat organisasi-organisasi yang tidak berdasarkan Pancasila mari kita bersama bubarkan tidak sejalan. Mahasiswa merasa terpanggil kasus-kasus yang mengancam NKRI.
Diketahui, usai melakukan orasi puluhan Mahasiswa inipun langsung membubarkan diri dengan tertib, walaupun Gubernur dan Wakil Gubernur tak berkesempatan bertemu pendemo, karena OD-SK terinformasi sedang berada di luar daerah.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment