BITUNG,Elnusanews - Aksi
puluhan orang yang mengatasnamakan ahli waris tanah Terminal Pangkalan
BBM Pertamina Bitung dari Dotu Simon Tudus, yang dinamakan 301, dengan
pihak Pertamina berlangsung aman, Senin (30/1/2017).
" Pihak Pertamina setuju membayar uang kompensasi ," kata Kepala Terminal Pangkalan BBM Bitung Ferry Lumintang, dihadapan ahli waris, diruangan pertemuan Pertamina, Senin (30/1/2017).
Ia mengatakan pihak Pertamina pusat telah setuju membayar uang kompensasi ke ahli waris Simon Tudus.
"Kami telah menyurat ke pusat," ujar Lumintang kepada sejumlah wartawan, Senin (30/1/2017) Seraya menambahkan pihaknya meminta pihak keluarga segera melengkapi berkas yang diminta.
Terpisah Lisa Roring yang diberi kuasa oleh pemilik tanah mengatakan, mediasi Senin pagi adalah jawaban doanya selama 52 tahun.
"Waktu Tuhan begitu indah," kata dia didampingi sejumlah ahli waris.
Ia mengaku tak keberatan tanah itu dijadikan depot pertamina. Malah mereka bangga tanah itu jadi tempat penyaluran BBM ke seluruh Sulut.
"Hanya saja kami minta keadilan," kata dia didampingi Robert Lengkong kuasa hukum ahli waris.
Ia menjelaskan tanah ini benar - benar milik ahli waris Simon Tudus. Hal itu dibuktikan dengan putusan pengadilan yang memenangkan mereka.
"Kami berterimakasih pada Pertamina yang memiliki itikat baik mematuhi putusan pengadilan," jelas Roring. (Rego)
" Pihak Pertamina setuju membayar uang kompensasi ," kata Kepala Terminal Pangkalan BBM Bitung Ferry Lumintang, dihadapan ahli waris, diruangan pertemuan Pertamina, Senin (30/1/2017).
Ia mengatakan pihak Pertamina pusat telah setuju membayar uang kompensasi ke ahli waris Simon Tudus.
"Kami telah menyurat ke pusat," ujar Lumintang kepada sejumlah wartawan, Senin (30/1/2017) Seraya menambahkan pihaknya meminta pihak keluarga segera melengkapi berkas yang diminta.
Terpisah Lisa Roring yang diberi kuasa oleh pemilik tanah mengatakan, mediasi Senin pagi adalah jawaban doanya selama 52 tahun.
"Waktu Tuhan begitu indah," kata dia didampingi sejumlah ahli waris.
Ia mengaku tak keberatan tanah itu dijadikan depot pertamina. Malah mereka bangga tanah itu jadi tempat penyaluran BBM ke seluruh Sulut.
"Hanya saja kami minta keadilan," kata dia didampingi Robert Lengkong kuasa hukum ahli waris.
Ia menjelaskan tanah ini benar - benar milik ahli waris Simon Tudus. Hal itu dibuktikan dengan putusan pengadilan yang memenangkan mereka.
"Kami berterimakasih pada Pertamina yang memiliki itikat baik mematuhi putusan pengadilan," jelas Roring. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment