Pantauan elnusanews.com, Wode ikut menarikan tarian perang ala Nusa Utara dengan menggenggam pisau didampingi kepala jaga 6 Deky Manumpil dan tetua adat Forgam Lumele, SE usai memanjatkan doa kepada Tuhan dengan menggunakan bahasa Sangihe.
Wode dengan penuh semangat menari dan memotong kue adat tamo yang disambut tepuk tangan dari para undangan dan masyarakat yang hadir saat itu.
"Saya merasa senang dan merasa sangat bangga juga terhormat bisa diberikan kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam perayaan pesta adat Tulude ini. Saya berharap kedepan pesta budaya yang merupakan adat istiadat ini dapat terus dipertahankan dan dilestarikan, " ujar Wode dengan terbata-bata.
Sementara itu Hukumtua Likupang Satu Elvianus Mantiri mengatakan keikut sertaan WNA pada perayan pesta adat Tulude di Likupang satu kali ini, untuk lebih memeriahkan pesta ada Tulude ini.
"Ini juga sangat baik, karena kita bisa memperkenalkan budaya adat istiadat suku Nusa Utara yang ada di Minut kepada warga asing. Kedepan kami berharap ini bisa saja menarik para wisatawan untuk datang menyaksikan langsung perayaan pesta ada Tulude ini, " ujar Mantiri.
Ditambahkannya, pemerintah sangat mengapresiasi perayan pesta adat Tulude ini dan kiranya dapat terus dipertahankan kedepan. "Pesta adat Tulude ini harus terus dipertahankan, dan untuk Likupang satu sudah menjadi agenda ditiap tahunnya, "tutup Mantiri.
Hadir dalam perayaan pesta adat Tulude desa Likupang satu Sekcam Liktim deby Waihu SE, Ketua TP PKK Desa Likupang satu, Hukumtua Winuri Shinta Deisye Kasso, Anggota DPRD Minut Denny Sompie SE, dan Ketua Bamukis Minut Herman Papia. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment