SULUT,Elnusanews - Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang di wakili Plt Kepala Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Rainier Dondokambey melakukan penanaman perdana kopi arabika Mahawu dengan metode agroforestri untuk pengembangan pariwisata
bersama pemerintah kota Tomohon, Kamis (8/4/2021) bertempat di Tanah Misi Keuskupan Manado Jalan Gunung Mahawu, Tomohon.
Gubernur Olly dalam sambutannya yang dibacakan Plt Kadishutda Sulut Rainier Dondokambey menyampaikan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas anugerah dan penyertaan-Nya, sehingga kita senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalani keseharian kita, dan saat ini dapat dipersatukan melalui kegiatan Penanaman Perdana Kopi Arabika Mahawu dengan metode Agroforestri untuk Pengembangan Pariwisata.
"Sehubungan dengan itu, saya atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, memberikan apresiasi kepad Redo Manado dan segenap pihak, yang telah bersinergi untuk bersama-sama mengembangkan komoditi kopi arabika, dan menggagas untuk menjadikan kopi tetap eksis terlibat dalam mendukung sektor-sektor strategis di daerah," ungkap Gubernur Olly.
Lanjut Olly seperti yang dibacakan oleh Kadis Rainier mengatakan melihat rencana pengembangan kawasan agroforestry kopi di Gunung Mahawu ini, tentunya kami selaku Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sangat menyambut baik. Kami menyambut baik langkah pengembangan agroforestry ini, yang telah direncanakan nantinya akan dilengkapi dengan kedai kopi sebagai focal point destinasi wisata, pengolahan kopi yang terpadu, rantai perjalanan kopi, serta paket wisata edukatif yang menarik dan menginspirasi.
"Ini adalah upaya yang tepat dan inovatif, ditengah Pemerintah Daerah di Sulawesi Utara sedang berjuang membangkitkan, menggairahkan dan memajukan kembali sektor pariwisata di Bumi Nyiur Melambai, setelah sempat diterjang pandemik sejak awal tahun 2020 yang lalu. Dengan penanaman perdana Kopi Arabika pada hari ini, diharapkan kedepannya pengembangan kawasan agroforestri kopi di Gunung Mahawu akan berjalan sesuai rencana, sehingga tempat ini akan menjadi ikon dalam industri Kopi Sulawesi Utara, sekaligus salah satu destinasi wisata unggulan, menjadi wisata kekinian yang memberikan suasana berbeda dan menambah pemahaman setiap wisatawan tentang kopi. Kiranya kawasan agroforestry kopi Mahawu, akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan komoditas kopi di Sulawesi Utara, serta dapat memberikan dukungan terhadap sektor pariwisata di masa depan, yang muaranya memberikan pengaruh bagi perekonomian daerah, untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. Kedepannya, mari tetap bersinergi, untuk tetap bersama-sama mengembangkan komoditi kopi, menjadikan kopi sebagai pendukung sektor pariwisata di daerah dan menopang pembangunan sektor pariwisata yang menjadi prime mover terhadap sektor-sektor strategis lainnya, untuk kontribusi terhadap kemajuan daerah, kemajuan Sulawesi Utara, untuk “Sulawesi Utara Maju dan Sejahtera sebagai Pintu Gerbang Indonesia ke Asia Pasifik," tutur orang nomor satu Sulut itu dikutip Plt Kadishutda Sulut Rainier Dondokambey saat bawakan sambutan.
"Sekali lagi, Saya memberikan apresiasi kepada Redo Manado dan segenap pihak, yang telah bersinergi untuk bersama-sama memajukan daerah di Sulawesi Utara.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menganugerahkan kesehatan, kemampuan serta meuntun dan memberkati kita semua," tandasnya Dondokambey.
Turup hadir dalam penanaman perdana kopi arabika Mahawu tersebut Walikota dan Wakil Walikota Tomohon, Uskup Keuskupan Manado Yang Mulia Mgr. Benedictus E.R. Untu, MSC, Kadisbunda Sulut Refly Ngantung, Kadis Pertanian dan Perikanan Daerah Kota Tomohon Steven Waworuntu, SSTP, Pastores, Umat Katolik Stasi Rurukan Paroki Roh Kudus Tomohon, serta Founder Redo Coffe Ril Ogi.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment