TOMOHON,Elnusanews - Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2021, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menggelar vaksinasi covid 19 untuk kelompok umur 12 hingga 17 tahun bertempat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Tomohon, Jumat (9/7/2021).
Kunjungan kerja dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2021 ini juga dihadiri Walikota Tomohon Carol Senduk, Ketua TP-PKK Tomohon Syannet Senduk-Kerundeng, Kadis DP3A Tomohon dr John Lumopa serta Kakawanwil Kemenkumham Sulut, jajaran LPKA kelas II dan LPP kelas II B.
“Saya datang kesini tujuannya untuk melihat adik-adik di sini, apakah dalam keadaan baik, sehat atau seperti apa? Keadaan apa ini?” tanya dr Devi.
“Baik,” sahut anak-anak lapas.
Lebih jauh dikatakan dr Devi, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari edaran Kementerian Kesehatan dan Surat Edaran dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey, sejak 5 Juli 2021 seluruh kabupaten/kota di Sulut serentak laksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak berusia 12-17 tahun.
adi adik-adik di sini semua masuk kelompok usia 12-17 tahun yang bisa dapat vaksinasi,” tutur dr Devi.
Ia mengakui, sebelumnya anak-anak belum bisa divaksinasi Covid-19. Namun, saat ini sudah melalui uji klinis, maka anak-anak sudah bisa disuntik vaksinasi Covid-19.
“Tentu kita harus bersyukur karena sebelumnya adik-adik belum bsia divaksinasi, saat ini sudah bisa,” tegasnya.
“Vaksinasi anak-anak sudah aman dan halal,” sambungnya.
Kata dr Devi, anak-anak perlu divaksinasi Covid-19 karena saat ini jumlah kematian terkonfirmasi Covid-19 cukup tinggi.
“Untuk itu lindungi anak-anak dengan vaksin. Semua anak di Indonesia, tidak terkecuali anak-anak di sini,” tuturnya.
Di kesempatan itu, istri Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw ini juga memberikan semangat agar anak-ank lapas tidak perlu takut dengan vaksinasi Covid-19.
“Kalau usai vaksin rasa pegal langsung dikomunikasikan dengan dokter yang bertanggung jawab,” imbuhnya.
“Saat ini semuanya masih dalam keadaan aman dan berjalan Baik. Belum ada laporan yang terjadi tidak diinginkan,” ungkapnya.
Devi juga mengingatkan kepada penghuni lapas untuk memperhatikan protokol kesehatan, rajin pakai masker, cuci tangan, jaga jarak.
“Penelitian dari Badan Kesehatan Dunia WHO. Sebaiknya pakai masker dua lapis. Pertama masker medis, kedua masker kain. Masker kain bisa dipakai berulang-ulang kali,” bebernya.
Kesempatan ini, dr Devi ikut membagikan masker medis sebanyak 500 masker dan handsanitizer kepada adik-adik lapas.
Selain itu, juga membawa bibit tomat dan cabe karena adik-adik di sini suka menanam.
“Kiranya adik-adik semuanya bisa menerimanya,” pungkas Sekretaris TP-PKK Sulut ini.
Dokter Devi bersama rombongan turut mengunjungi Lembaga Pemasyarakat Perempuan Kelas IIB Manado. Di sana, Devi selain melihat aktivitas para nara pidana (napi) juga ikut memberi semangat dan beri bantuan.
Ketika melihat para napi yang sedang melakukan pembatikan, dr Devi pun ikut mencobanya.
“Apa yang dibutuhkan di sini, seperti mesin jahit akan kami bantu,” kata Devi.
Menariknya, saat melihat secara langsung aktivitas di dalam lapas, dr Devi ikut prihatin dengan salah satu napi yang menggendong seorang bayi.
Devi pun mendekat ke bayi tersebut. Bahkan, ia berkesempatan menggendongnya. Bayi itu tidak menangis saat digendong. Dokter Devi menyemangati ibu dan bayi tersebut.
Sementara itu, Walikota Tomohon Carol Senduk memberikan apresiasi atas kedatangan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Provinsi Sulut.
“Ternyata di Tomohon banyak anak butuh perhatian dari pemerintah. Tentunya kami berterima kasih kedatangan ibu wagub," imbuh Walikota Tomohon itu.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment