Wisman Menjadi Motor Penggerak Ekonomi Sulut

MANADO,Elnusanews - Pertumbuhan ekonomi di 'Bumi Nyiur Melambai' pada triwulan III 2016 tercatat 6,01%(yoy). Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2016 terutama didorong oleh meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum. Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara Dr Peter Jacobs menjelaskan, kinerja lapangan usaha tersebut meningkat signifikan yang didorong oleh program Pemerintah dalam peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara khususnya dari Tiongkok ke Sulut. "Adapun jumlah wisman yang datang ke Sulut dari Januari sampai dengan Oktober 2016 telah mencapai 25ribu orang," tuturnya.
Kedatangan wisman tersebut menggunakan charter flight dari delapan daerah di Tiongkok dan satu regu ler flight dari Singapura. "Drastisnya peningkatan wisman mulai terjadi pada awal triwulan III 2016. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Sulut triwulan III 2016 masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,14% (yoy)," kata Peter.
Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh kinerja lapangan usaha perdagangan dan konsumsi rumah tangga serta investasi yang melemah. "Melambatnya perdagangan seiring dengan melemahnya konsumsi rumah tangga dampak turunnya harga jual komoditas perkebunan utama Sulut. Sementara itu, pelemahan investasi terjadi baik pada investasi bangunan maupun non-bangunan," tukasnya.
Ditambahkannya, dari sisi internal, selain disebabkan oleh pemotongan anggaran, pelemahan investasi juga disebabkan oleh belum kuatnya penjualan rumah. Sedangkan dari sisi eksternal, permintaan ekspormasih belum cukup kuat seiring belum kuatnya ekonomi global. "Kedepan Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan IV 2016 akan meningkat pada kisaran 6,22%-6,62% (yoy), yang didorong oleh konsumsi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru serta realisasi belanja daerah khususnya belanja modal – pembangunan infrastruktur. Bank Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi baik melalui strategi cadvisory, penurunan inflasi, pengedaran uang, pengembangan UMKM dan wirausaha, mendorong gerakan non tunai, pengembangan SDM Sulut serta memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi Sulut," tutup Jacobs.

(LoL)

8:52 AM