MANADO, Elnusanews -
Sunter terdengar bahwa dalam kurun waktu dekat ini Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) akan mengadakan rolling pejabat guna penguatan
kabinet OD-SK. Untuk itu, Pemprov Sulut
akan melakukan penarikan kembali sejumlah pejabat termasuk Sekretaris Daerah
dari Kabupaten/Kota.
Hal ini tentunya diprediksikan oleh beberapa pihak akan terjadi kekosongan dijabatan
strategis tersebut. Selain itu, akan banyak pula yang berkompetisi merebut jabatan tersebut. Namun, ini
tidak harus diperuntukkan bagi putra/putri daerah tertentu, atau kata lain dari
daerah asal itu sendiri.
Hal ini pula yang ditegaskan Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut,
Taufik Tumbelaka. Menurut Tumbelaka, posisi Sekda adalah jabatan karier tertinggi dari birokrat. Dikalangan
birokrat telah ditanamkan mental Abdi Negara, dimana masalah sentimen
primordial seperti agama, asal-usul daerah, ras dan lainnya sudah bukan masalah
dikalangan birokrat.
"Maka diharapkan,
jika nantinya akan diisi dari birokrat Pemprov tidak harus dari Putra/Putri
Daerah," ujar pria yang merupakan jebolan Universitas Gajah
Mada (UGM) ini.
Dirinya juga mengatakan, seorang birokrat telah terdidik dengan semangat kebangsaan dan sadar
bahwa posisi apapun terlebih khusus posisi strategis akan dipercayakan kepada
seorang birokrat karena dianggap layak dan mampu.
"Jadi kiranya ini perlu diingatkan," tukasnya.
Terkait dugaan sejumlah
posisi sekda Kabupaten/Kota yang diduga akan lowong dan bakal diisi birokrat
dari Pemrov Sulut, yaitu antara lain Sekda Manado, Sekda Minahasa Utara, Sekda
Minahasa, Sekda Bitung dan Sekda Tomohon. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment