Menurutnya, pemutaran film itu, adalah bentuk kemunduran bangsa, lantaran ia menganggap lebih banyak mudaratnya, ketimbang manfaat. Kata dia, sebagian cerita dalam film tersebut diyakininya cacat dan tidak sesuai dengan yang terjadi sebenarnya. Seharusnya, bangsa ini harus menatap masa depan Indonesia yang lebih baik lagi. Banyak masyarakat tidak paham betul bagaimana situasi politik disaat itu.
"Harusnya, isu Pemutaran Film tersebut, kami anggap hanyalah sentimen politik dan diarahkan pada satu kelompok di negara ini. Film itu menurut saya hanya merupakan adu domba dan malah hanya akan menimbulkan kegaduhan. Sudah pasti film ini jika akan diputar kembali berarti hanya akan membangkitkan luka lama. Kami harap sejarah tersebut menjadi khidmat bagi seluruh anak bangsa, bahwa pernah terjadi pergerakan politik yang luar biasa disaat itu," ungkapnya.
Lanjutnya, Presiden Joko Widodo sepantasnya memberhentikan rencana pemutaran film G30S/PKI diseluruh Indonesia. Jokowi harus mengeluarkan instruksi. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus negara ini pikirkan terhadap masyarakat, bukan malah mengorek sejarah yang dituangkan dalam film, yang faktanya tidak benar.
"Menurut saya ini hanyalah bentuk manuver politik, untuk menyudutkan satu pihak yang dianggap masih memakai ideologi yang di negara asalnya sudah tidak digunakan lagi. Kan sudah final pasca 98 orde baru runtuh film ini sudah dilarang untuk diputar, kenapa saat ini muncul isu agar pemutaran kembali, wajib menjadi tanda tanya, ada apa sebenarnya, jangan-jangan hanya kepentingan pilpres 2019,"tutupnya. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment