JAKARTA,Elnusanews - Upaya dan kerja keras Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Daerah, yang turun gunung alias memberikan pendampingan dan memfasilitasi kabupaten/kota, untuk berbenah dan menjadi daerah layak anak, kini mulai membuahkan hasil.
Pasalnya, saat ini ada setidaknya 9 kabupaten/kota di Tanah Bumi Nyiur Melambai, diganjar penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI).
9 daerah yang diganjar penghargaan tersebut, adalah Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu dengan kategori KLA Nindya. Kemudian Kota Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Kota Manado berhasil meraih ketegori Madya. Juga ada Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang membukukan kategori KLA tingkat Pratama.
Hal ini diungkapkan langsung Kepala DP3A Daerah Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos, Jumat (22/7) kemarin. Mantan Noni Sulut tersebut menyebutkan bahwa, penyerahan penghargaan KLA tersebut dilakukan di Jakarta yang diberikan langsung Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
“Tentu pertama kita mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian PPPA RI dan Ibu Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang memberikan penghargaan kepada 9 kabupaten/kota kita. Kemudian yang kedua, saya juga mengapresiasi kepada 9 kabupaten/kota yang berhasil melakukan pembenahan menjadi daerah yang layak anak dengan kategori masing-masing. Tentu capaian ini, bukan untuk kita berpuas diri. Tetapi harus menjadi batu loncatan kita untuk kembali meraih penghargaan berikutnya dan naik level,” imbuhnya.
Istri tercinta Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw tersebut juga mendorong 6 kabupaten/kota lain di Sulut, untuk di tahun selanjutnya bisa meraih penghargaan KLA. Pasalnya menurut dr Devi sapaan akrabnya, 6 kabupaten/kota tersebut sudah memiliki beberapa indikator yang memang menjadi persyaratan dan penilaian dalam mendapatkan KLA.
“Kalau dari hasil monitoring dan evaluasi serta fasilitasi yang kita lakukan waktu lalu, sebenarnya beberapa daerah sudah memiliki indikator-indikator penilaian itu. Tetapi belum terinput yang memang diwajibkan oleh pusat. Nah ini harus diperbaiki lagi kedepannya. Agar 6 daerah ini di tahun selanjutnya, bisa meraih penghargaan KLA. Karena pengharapan ini sangat penting. Itu menunjukkan keseriusan kita dalam membangun generasi muda dan Sumber Daya Manusia (SDM) di masing-masing wilayah. Saat ini tentu ada peningkatan. Karena tahun sebelumnya hanya 5 daerah yang meraih penghargaan, sekarang sudah menjadi 9,” tutupnya.
(ROKER/*)
0 komentar:
Post a Comment