MANADO,
Elnusanews – Mulai tidak nyamannya kondisi Kota Manado, dengan
maraknya pertikaian antar kampung dan aksi kriminal lainnya, memaksa mahasiswa
yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perdamaian Kota Manado tandangi kantor
Pemerintah Kota Manado, Kamis (11/09/2014). Mereka berunjuk rasa untuk mendesak Pemkot Manado
agar tidak tinggal diam terhadap situasi Manado terkini.
Dalam aksi itu, Aliansi
Gerakan Perdamaian Kota Manado yang terdiri dari mahasiswa PMII, HMI, HMI MPO, GMKI dan KAMMI,
menyampaikan 9 point tuntutan saat orasi. Di mana, mereka meminta : 1. Maksimalkan
Siskamling di tingkat Kelurahan 2. Minta Kapolresta Mundur dari jabatan 3.
Pemprov, Pemkot dan aparat keamanan bertanggungjawab atas keamanan Kota Manado
4. Mengendalikan Kondisifitas dan citra Manado 5. Secepatnya selesai Tarkam di
Kota Manado 6. Usut tuntas pembunuhan terhadap mahasiswa 7. Stop panah wayer di
Kota Manado 8. Waspadai provokator 9. Pemerintah harus memaksimalkan kinerja
Kepala Lingkungan di tiap kelurahan.
Kedatangan para akademisi
muda itu, disambut asisten
II Pemkot Manado, Joshua Pangkerego. Selanjutnya, Pangkerego menjelaskan bahwa
Pemkot Manado tidak tinggal diam terhadap kondisi gangguan keamanan di Kota
Manado.
“Pada
7 agustus yang lalu, pemerintah kota Melaksanakan Deklarasi Damai yang turut
dihadiri oleh Kapolda Sulut, dan semua elemen masyarakat dimana semuanya
bersepakat untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kota ini,” ujar Pangkerego.
Sambil mengajak para mahasiswa untuk turut bersama-sama berupaya menciptakan
keamanan dan kedamaian di Kota Manado. (Sbn/oxo)
0 komentar:
Post a Comment