Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkortika Nasional (BNN) Kota Bitung Recky Rotinsulu, SE, ME. Mengatakan, bahwa status kondisi darurat narkoba bukan hanya retorika dan isu belaka, melainkan ancaman faktual yang selama ini masih dilihat sebelah mata oleh bangsa Indonesia.
" Permasalahan narkotika yang sangat kronis ini terlihat dari jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia yang mencapai kurang lebih 5 juta jiwa ," kata Rotinsulu dihadapan siswa-siswi.
Generasi muda khususnya pelajar merupakan sasaran yang empuk bagi peredaran narkoba, karena pelajar ini masih dalam masa transisi dan maunya mencoba hal-hal yang dianggap baru namun seringkali membahayakan.
Sembari menambahakan untuk bahaya penyalahgunaan lem dan penyalahgunaan obat batuk merk tertentu di kalangan pelajar di Kota Bitung yang sangat memprihatinkan.
" Ngelem atau menghirup aroma lem selain dapat menyebabkan ketergantungan, bahan kimia yang terkandung dalam lem tersebut juga sangat membahayakan kesehatan jika terus-terusan dihisap ," ujarnya
Bahan kimia yang ada dalam lem berdampak pada organ-organ vital diantaranya akan menyerang paru-paru terlebih dahulu. Kemudian ke otak dan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Bahan kimia yang ada di lem itu bersifat racun.
" Jika dihisap maka akan menyerang otak, paru-paru dan akan menyebabkan kanker. Selain berakibat buruk pada kesehatan tubuh, bahan kimia di lem juga bisa menyebabkan kematian terhadap penghisapnya ," tegasnya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah SMK Polaris,
Drs Lexi E Kapantouw. menjelaskan, sangat menyambut baik sosialisasi yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bitung.
Ia juga menambahkan dengan terselenggaranya sosialisasi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba yang kian marak dikalangan mudah-mudih. (REGO)
0 komentar:
Post a Comment