Sebutan tersebut, sempat membuat ribuan warga yang hadir dalam kegiatan tersebut tertawa dan merasa bingung mengapa Rawis mengatakan hal itu. Bagi Rawis, yang menjadi jargonnya paslon nomor urut 1 Paruntu-Wongkar seperti PAKAR adalah singkatan dari (Paruntu, Angky, Karel, Rawis).
Oleh karena itu lanjut Rawis, dirinya mengangkat yel-yel sebagai bentuk kampanye damai seperti hidup PAKAR bukan berarti jargonnya PAKAR. Tetapi sebagai bentuk singkatan 4 putra-putri terbaik Minsel yang siap melayani masyarakat.
“Kalau saya hanya mengangkat Lakoy-Rawis atau LARIS, implementasi damai tidak ada suasana seperti ini. Apalagi Ibu Paruntu telah mengatakan bahwa PAKAR-LARIS adalah kakak-beradik,” kelit Rawis.
Dalam yel-yel tersebut Rawis mengangkat PAKAR makin laris bukan berarti Paruntu-Wongkar tetapi Paruntu, Angky, Karel, Rawis (PAKAR) semakin laris. Dia juga mengajak warga para pendukung serta seluruh komponen yang hadir untuk tidak mendramatisir kampanye damai ini dengan cara pandangan masing-masing.
Sebagai wujud kedamaian, torang samua basudara, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk tidak saling sikut atau menjatuhkan satu sama lain. Ingat saya dengan pak Lakoy adalah BERDUA Untuk SATU Tujuan yaitu Bupati dan Wakil Bupati Minsel. Namun berbagai warga yang hadir saat itu, masih belum bisa menangkap apa yang disampaikan oleh Rawis. Apalagi, suasananya yang ribu yang disegat panasnya matahari. ( Humas Pemkab Minsel )
0 komentar:
Post a Comment