 |
| Lahan Perkebunan di Kabupaten Minsel |
MINSEL,ELnusanews,- Kemarau sudah masuk kategori kritis di Kabupaten Minsel selain dampak dari kemarau panjang yaitu kebakaran hutan hampir di semua kecamatan di Kabuapten Minsel dengan potensi sumber daya alam yang terganggu di samping mengancam kesehatan dengan pencemaran udara, lebih parah lagi mengancam ketahanan pangan yang selama ini di gembar gembor oleh pemerintah minsel berada di zona aman dalam stok pangan ke depan.
Namun menjadi pertanyaan apakah pemkab dapat menjamin ketersedian pangan mencukupi di bulan-bulan mendatang, hal ini menjadi perhatian pengamat ekonom muda Minsel Drs Frengky Koluod.
Kata dia, dampak dari panas berkepanjangan yang akan masuk pada kategori kemarau ekstrim ini sangat memukul para petani dan efek negatif akan menurunnya pembeli, karena harga naik maka rawan pangan akan terjadi.
''Akhirnya Minsel akan terjadi Darurat pangan. Dibutukan stimulus berupa alokasi dana untuk perkuat ketahanan pangan dengan memberikan bantuan kepada petani baik bantuan alat pertanian maupun bantuan tunai mandiri petani agar gagal panen tidak terjadi. Pemerintah harus jeli bukan hanya berpangku tangan, harus menggerahkan sumber daya yang lebih maksimal, jelas Frangky.
Sebelumnya Kadis perkebunan Minsel Immanuel Tapang SP saat di tanya soal antisipasi dari kemarau saat ini menyatakan kami telah mengirimkan surat kepada camat di 17 kecamatan tentang larangan bagi oknum yang membakar kebun atau hutan sembarangan namun himbauan tersebut tidak memberi manfaat juga.
''Masyarakat mengharapkan pemerintah siap dan sigap karena dampak kemarau menjadi ancaman bagi masyarakat dari semua segi kehudupan dan lintas SKPD lah yang akan bertanggung jawab. Jelas Koluod.(vandy_
.jpg)
0 komentar:
Post a Comment